PEKANBARU-Target kontingen Riau untuk bisa mempertahankan posisi ketiga untuk perolehan medali pada Pekan Olahraga Pelajar Nasional, sepertinya akan sulit terwujud. Pasalnya, beberapa nomor andalan Riau tidak dipertandingkan. Selain tidak dipertandingkannya beberapa nomor andalan, cabor lain peraih medali emas ketika Riau menjadi tuan rumah atletnya juga tidak diikutsertakan. Sebut saja seperti cabor senam, tahun lalu sukses meraih juara umum dengan meraih empat medali emas.
Namun untuk tahun ini, pesenam-pesenam peraih medali tersebut tidak diikutsertakan, pada Popnas tahun ini. Kondisi ini dikarenakan keegoan pengurus Persani Riau. Cabor lainnya, silat, dimana beberapa atlet peraih medali emas di Kejurnas antar PPLP juga tidak diikutsertakan, dengan alasan tidak ada seleksi ulang.
Atlet yang berhak berangkat adalah atlet pemenang Popwil, padahal atlet pemenang Popwil tersebut prestasinya jauh di bawah atlet PPLP peraih medali di Kejurnas.
Kabid PPOD Dispora Riau, Sanusi Anwar, mengatakan, pada tahun lalu Riau sukses menempati posisi ketiga dengan meraih 30 medali emas, 28 perak dan 28 perunggu. Untuk tahun ini, paling tidak Riau bisa meraih setengah medali dari tahun lalu, dengan target 15 medali emas.
"Kalau untuk mempertahankan posisi ketiga sulit, karena beberapa cabor andalan kita ada yang dicoret, paling tidak untuk menembus posisi delapan bisa," terang Sanusi.
Cabor-cabor yang diprediksi bisa meraih medali pada Popnas, dayung diprediksi meraih empat medali emas, tinju dua emas, atletik satu emas, gulat dua emas, panahan satu emas, taekwondo satu emas, karate satu emas dan angkat besi satu emas. Sedangkan cabor lainnya diharapkan bisa juga meraih medali.
"Yang paling kita sesalkan nomor dayung yang menjadi andalan kita banyak yang dicoret. Saya memprediksi, paling tidak 10-15 medali bisa kita raih, dengan adanya tambahan cabor seperti karate dan tinju, kita harapkan bisa menyumbangkan medali," harap Sanusi. (nur)
| Next > |
|---|
