Haluan Riau

Tuesday, Sep 17th

Last update07:58:14 PM GMT

You are here: SPORTS ARENA Liliyana Natsir, Awalnya Iseng Bermain Bulu Tangkis

Liliyana Natsir, Awalnya Iseng Bermain Bulu Tangkis

Jakarta-Keberhasilan Liliyana Natsir meraih gelar ganda campuran bersama Tontowi Ahmad di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2013 membuat pebulu tangkis putri itu masuk jajaran pebulu tangkis tersukses sepanjang masa di level kejuaraan dunia. Liliyana sukses meraih tiga gelar di ajang kejuaraan dunia. Sebelum meraih gelar itu bersama Tontowi, perempuan yang akrab disapa Butet itu menjuarai nomor ganda campuran di Kejuaraan Dunia 2005 dan 2007 bersama Nova Widianto.
Namun, siapa yang menyangka bahwa Butet mengawali kiprahnya di dunia bulu tangkis hanya karena iseng. Butet mengenal olahraga tepok bulu ini saat berusia sembilan tahun.
"Awalnya hanya iseng-iseng main depan rumah sama mbak (kakak) dan lama-lama tertarik dan keliatan ada bakat," kenang putri bungsu pasangan Beno Natsir dan Olly Maramis itu.
Hobi orangtuanya bermain bulu tangkis membuat Butet kecil seakan menemukan jalan untuk menekuni olahraga ini. Ia pun menceritakan kegemaran orang tuanya dengan olahraga ini.
"Kalau ada siaran bulu tangis tengah malam juga tetap ditonton. Kalau dengar cerita dari mama, waktu dia hamil saya, sampai tengah malam pun tetap nonton (bulu tangkis) kalau ada pertandingan. Padahal kan riskan untuk orang hamil (nonton sampai tengah malam)," kisahnya.
Di usia 12 tahun, Butet meninggalkan sekolah dan rumahnya di Manado untuk bergabung ke klub PB Tangkas Alfamart di Jakarta.
Lima tahun kemudian, dia dipanggil masuk ke pemusatan latihan nasional (pelatnas) Cipayung.
Dia dipanggil setelah meraih emas ganda putri Pekan Olahraga Nasional 2004 di Palembang, Sumsel, bersama rekannya Natalia Poluakan. Saat itu dia dan Natalia membela Sulawesi Utara.
Di Cipayung, Richard Mainaky memasangkannya dengan Nova Widianto di ganda campuran.
Dengan Tontowi yang dipasangkan sejak 2011, Butet  telah menjuarai turnamen bergengsi seperti All England (2012, 2013), India Open (2011, 2013), dan Singapore Open (2011, 2013). (mtc/esi)

AddThis Social Bookmark Button

Add comment


Security code
Refresh