Haluan Riau

Saturday, Mar 02nd

Last update08:00:16 AM GMT

You are here: PEKANBARU KOTA BERTUAH Disdik Tinjau Kebersihan 20 Sekolah

Disdik Tinjau Kebersihan 20 Sekolah

PEKANBARU-Jelang dilakukannya penilaian Adipura oleh tim penilai dari Pusat pada 6 Maret mendatang, saat ini Dinas Pendidikan Pekanbaru mulai meninjau kebersihan di sejumlah sekolah. Menurut Kasi SMA/SMK Disdik Pekanbaru, Muzailis, kepada Haluan Riau, Rabu (27/2), sedikitnya ada 20 sekolah yang akan dipantau kebersihan lingkungannya, terutama tentang kepedulian siswa terhadap pengolahan sampah di sekolah.
"Ada 20 sekolah yang kita pantau, nantinya panitia pusat akan melakukan penilaian Adipura terhadap kepedulian sekolah terhadap kebersihan lingkungan. 20 sekolah ini, di antaranya 13 sekolah di tingkat SD, kemudian SMP dan SMA masing-masing tiga sekolah dan satu sekolah di tingkat SMK," jelasnya.
Namun, Muzaili, belum dapat memastikan sekolah mana saja yang akan ditinjau. Pasalnya, ia mengaku penilaian dilakukan tim secara acak.
Di samping itu, proses penilaian juga bisa saja dilakukan di luar jam belajar sekolah.
Ia menjelaskan, tahun lalu Kota Pekanbaru memang gagal mendapat penghargaan Adipura. Itulah sebabnya tahun ini walikota berharap Pekanbaru bisa mendapatkan kembali penghargaan Adipura tersebut seperti di tahun-tahun sebelumnya. Untuk mewujudkan harapan itu, salah satu upayanya adalah melalui sekolah dengan memperhatikan kebersihan lingkungan di sekolah yang bersangkutan.
Dalam mengupayakan hal tersebut, Disdik memiliki tanggung jawab untuk memantau kebersihan serta memastikan pengelolaan sampah yang tepat di sekolah. Menurutnya, di tiap sekolah memang sudah tersedia tong yang membagi sampah organik dan anorganik. Hanya saja, agar mendapat penilaian baik, tong tersebut harus dimanfaatkan sesuai fungsinya.
"Jadi kami harus memastikan jangan sampai ada sampah yang bercampur. Tidak boleh ada sampah yang jenis anorganik dimasukkan ke tong sampah organik. Begitu juga sebaliknya," ucapnya.
Selain itu, ia juga mengaku pihaknya sudah menekankan pada sekolah agar seterusnya bisa mensosialisasikan hal itu pada siswa.
Ia menyebutkan, hambatan terbesar dalam menjaga kebersihan sekolah adalah bagaimana membiasakan siswa mau memilah sampah. Karena, kebiasaan ini berkaitan erat dengan kehidupan sehari-hari siswa di rumah.
Lebih lanjut Muzailis menuturkan, penilaian akan dilakukan tiga kali.
"Untuk yang pertama dan kedua penilaian dilakukan Badan Lingkungan Hidup, lalu, pada tanggal 6 Maret mendatang, barulah dilakukan penilaian ketiga yang akan dilakukan tim penilai dari Jakarta," sebutnya.
Muzailis berharap, jelang penilaian itu, pihak sekolah mampu menjaga kebersihan di lingkungannya masing-masing. "Kami juga sangat berharap agar sekolah jangan saat penilaian Adipura saja membiasakan lingkungan bersih. Tapi hendaknya diterapkan setiap hari," tutupnya.(sar)

AddThis Social Bookmark Button

Add comment


Security code
Refresh