PEKANBARU-Untuk mengantisipasi kekosongan alat kontrasepsi disejumlah klinik dan rumah sakit, BKKBN Provinsi Riau menggelar pelatihan orientasi keuangan dan cara pendistribusian serta penyimpan Alkon, bagi tenaga administrasi dan bendaharawan materi se-Riau. Kepala BKKBN Riau, Endang Moerniati, Jumat (2/8), menuturkan, kegiatan yang dilaksanakan mulai 29 Juli hingga 1 Agustus lalu itu, juga guna mensosialisasikan pengelolaan keuangan bagi pemegang uang muka (PUM).
Dalam sambutannya Endang menyampaikan, kegiatan tersebut dilakukan untuk menyamakan persepsi, antara klinik dan tenaga SDM-nya. Serta adanya keseragaman terhadap pendistribusian Alkon ke klinik-klinik dan rumah sakit, sehingga tidak ada lagi alasan adanya kekosongan terhadap pemasokan Alkon tersebut.
"Pendistribusian alkon hendaknya bisa dilaksanakan dengan baik, dan makanya perlu diberikan pelatihan bagi tenaga administrasi, yang khusus menangani masalah PUM maupun pendistribusian Alkon. Karena jika pasokan Alkon terputus, maka itu berakibat fatal, yang mengakibatkan terjadinya kehamilan begitupula halnya dengan inplan. Sementara upaya pemerintah untuk terus mensosialisasikan program keluarga berencana (KB)," ujar Endang.
Selain memberitahukan bagaimana cara pendistribusian, peserta juga diajarkan bagaimana cara penyimpanan Alkon dan inplan. "Diharapkan kegiatan ini nantinya bisa terlaksana sesuai dengan sasaran dan bisa tercapai sesuai dengan realisasi yang ditargetkan," harap Endang. (nie)

Next > |
---|