PEKANBARU-Pemerintah dinilai lemah dalam mengelola aset yang dibangun. Pembangunan aset, cenderung tidak disertai dengan pengawasan. Sehingga, tak jarang aset-aset pemerintah yang sudah dibangun dan berdiri megah, sering dimanfaatkan orang tak bertanggungjawab untuk melancarkan kejahatan. Hal itu disampaikan Anggota Komisi I DPRD Kota Pekanbaru, M Navis, terkait dengan penggunaan bangunan di komplek Stadion Utama Riau oleh geng motor Klewang, untuk berbuat aksi kejahatan, seperti pemerasan serta prostitusi.
"Bangunan dijadikan basecamp oleh geng motor. Ini membuktikan kurangnya pengawasan yang dilakukan pemerintah dan aparat terkait. Sehingga, pemerintah terkesan membangun suatu sarana olahraga atau tempar hiburan dan rekreasi, selalu mengenyampingkan keamanan," paparnya, Selasa (28/5).
Navis menilai, pembangunan sejumlah sarana dan prasaranan oleh pemerintah cenderung tidak mengkaji faktor keamaan.
Untuk itu, Navis meminta pemerintah memperketat pengamanan diseluruh aset yang telah dibangun.
"Stadion Utama Riau, Purna MTQ, Jembatan Siak III, jalan menuju Bandara, dijadikan tempat mangkal remaja, lokasi mesum. Ini Pengawasan aset ini yang harus ditegakkan," tegasnya.
Kendati dilengkapi dengan bangunan pos penjagaan, namun tak disertai dengan penjagaan.
"Jika kita pertanyakan, saya yakin ada saja alasan, seperti kekurangan personillah. Inilah yang menurut saya kelemahan pemerintah. Jadilah aset yang dibangun itu sebagai tempat anak-anak berkumpul, mesum, markas geng motor, tak jarang juga jadi lokasi mengkonsumsi dan transaksi narkoba," terang Navis.
Untuk itu, lanjut Navis, pemerintah, baik kota maupun provinsi, harusnya mengkaji terlebih dahulu keamanan sebelum membangun aset. Jika hal itu tidak dilaksanakan, maka dapat dikatakan pemerintah hanya membangun sarana untuk hal negatif.
"Seharusnya pengguna dan transaksi narkoba tak punya tempat. Dengan adanya stadion, purna MTQ, Bandara Sultan Syarif Kasim II, pelaku ini lebih mudah bertransaksi dan bersembunyi. Ini yang dikatakan kurangnya pengawasan aset yang dibangun pemerintah," tandasnya.(JHONI HASBEN)

Next > |
---|