Haluan Riau

Saturday, Nov 16th

Last update02:27:17 AM GMT

You are here: PEKANBARU PKL: Satpol PP tidak Adil

PKL: Satpol PP tidak Adil

PEKANBARU (HR)-Petugas Satpol PP Kota Pekanbaru melakukan penertiban pedagang kaki lima yang berjualan di trotoar dan kawasan hijau di Jalan Yos Sudarso, Rumbai, Kamis (14/11).

Penertiban yang dimulai dari Jembatan Siak I hingga simpang Jalan Khayangan (Jalan Sekolah) ini, untuk mengantisipasi menjamurnya kembali pedagang kaki lima (PKL) di kawasan tersebut. Pasalnya, kawasan jalan tersebut sebelumnya sudah bersih dari PKL.
Menurut salah seorang PKL yang ditertibkan, Munir, Satpol PP tidak adil dalam melakukan penertiban dan jika ingin melakukan penertiban harus semuanya. "Justru yang lain dibiarkan, seperti PKL di kawasan lapangan PCR sana, banyak pedagang yang jualan tapi dibiarkan," ujar Munir.PKL
Padahal, katanya, sebelum berjualan dirinya sudah  meminta izin dengan pihak RT untuk jualan di kawasan itu.
Dia  juga mengaku, belum pernah mendapatkan peringatan dari  pihak Satpol PP. "Kami malah langsung dilarang. Kami disini bukan untuk mencari kaya, tapi sekedar untuk cari makan," ujarnya dengan nada kesal.
Kekesalan dan kekecewaan  juga dilontarkan pedagang batu cincin,  Amri. Dia menilai Satpol PP tebang pilih dalam melakukan penertiban, karena dilakukan tidak merata. "Buktinya masih ada beberapa pedagang yang berjualan menggunakan badan trotoar di kawasan lain di Pekanbaru, tapi tidak ditertibkan,"ujarnya.
Lain halnya dengan Munir. Amri mengaku sudah pernah mendapat peringatan dari Satpol PP. Namun, peringatannya hanya larangan untuk berjualan di atas trotoar. "Saya sudah pindahkan dagangan saya jauh dari trotoar. Kemudian sekarang ditertibkan. Ini kan bukan tempat permanen, tapi bisa bongkar pasang," ungkap warga Rumbai ini.
Amri  juga menilai, Walikota Pekanbaru Firdaus tidak menepati janji dengan komitmen Walikota saat kampanye dulu akan mensejahterakan warga kecil. "Buktinya, sekarang kami berjualan kecil-kecilan malah dibongkar. Bagaimana rakyat kecil mau berkembang," katanya dengan nada kesal.
Imel, pedagang bunga dan bibit tanaman Agoes Flower, juga mengatakan, papan bunganya juga ikut ditertibkan. Padahal dirinya  meletakkan pot bunga dan tanaman di trotoar jalan tersebut karena banjir yang terjadi di belakang.
"Kita meletakan pot bunga dan tanaman di trotoar  disebabkan banjir di belakang. Kami sebelumnya memang sudah diperingatkan. Sebenarnya, ini tidak mengganggu dan malah memperindah. Namun, kalau mereka suruh pindah, kita minta waktu sampai tidak terjadi lagi banjir,"ungkapnya.
Menanggapi ini, Wakil Komandan Pleton (Wadanton) II Satpol PP Kota Pekanbaru, Dodi Atmaja mengungkapkan, sebelum penertiban dilakukan, pihaknya sudah beberapa kali memberikan peringatan baik secara langsung maupun melalui camat dan lurah.
"Sebelumnya, kawasan ini dibersihkan dari PKL, namun belakang sudah mulai mencoba-coba kembali. Karenanya,  hari ini kita turun membersihkannya  sebelum mereka menjamur," ungkap Dodi yang memimpin penertiban kepada Haluan Riau.
Terkait tudingan PKL, penertiban Satpol PP yang terkesan tebang pilih,  Dodi membantahnya. Dia mengaku, pihaknya selama ini tidak ada tebang pilih.
"Itu tidak benar, kita melakukan penertiban ini  semua dan tidak ada tebang pilih. Kita kan punya beberapa poin penertiban beberapa PKL dan reklame seperti jalur hijau, trotoar dan jalan raya hal ini sesuai dengan Perda," jelasnya. (Rudi Yanto)

AddThis Social Bookmark Button

Add comment


Security code
Refresh