Haluan Riau

Monday, Jul 29th

Last update09:46:32 PM GMT

You are here: NEWS GAGASAN TAJUK : Awas, Kabut Asap Mengancam Lagi

TAJUK : Awas, Kabut Asap Mengancam Lagi

Para personil Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) baru saja selesai bertugas menanggulangi kebakaran lahan dan bencana asap di Provinsi Riau. Namun ironisnya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Stasiun Pekanbaru kembali mendapat laporan munculnya 226 Hot Spot atau titik panas (api) baru. Berdasarkan pantauan satelit pemantau cuaca dan panas bumi (NOAA), hingga Minggu (21/7) kemarin, terdeteksi 226 titik api di Riau. Titik api baru ini tersebar di sejumlah daerah yakni antara lain sebanyak 135 titik api di Rokan Hilir, 38 di Rokan Hulu, 31 di Siak dan 22 titik api di wilayah Bengkalis.
Jika benar ratusan titik api baru itu muncul akibat kebakaran lahan seperti yang sudah-sudah, ini jelas lampu kuning kembali bagi kita semua. Jika tidak segera ditanggulangi harap maklum, dalam beberapa hari ke depan wilayah udara Riau sekitarnya kembali akan tertutup kabut asap. Dan jangan abaikan, bisa jadi akibat perubahan cuaca dan pengaruh angin, sebaran kabut asap akan menutupi kembali wilayah udara daerah tetangga bahkan bisa jadi meluas ke negara jiran seperti Singapura dan Malaysia.
Perlu diapresiasi upaya pemadaman kebakaran lahan dan penanggulangan kabut asap yang dilakukan oleh satuan tugas BNPB sejak sebulan belakangan di wilayah Riau. Operasi terpadu BNPB yang menelan dana sekitar Rp80 miliar itu, paling tidak berhasil menormalisasi kembali udara yang semula tertutup kabut asap.
Hanya saja, setelah BNPB selesai dengan tugasnya di Riau, muncul berita ironis. Yakni, ratusan titik api baru kembali terdeteksi di sejumlah wilayah di daerah ini. Apakah BNPB akan kembali diminta turun tangan ke Riau kedua kali menanggulangi kebakaran lahan?
Inilah yang mengusik kita dan juga yang perlu kita kritisi. Bagaimana pun juga, karena kecerobohan atau bisa jadi karena kesengajaan, kebakaran lahan meluas lagi. Jelas anggaran BNPB miliaran rupiah yang sudah tersedot, menjadi sia-sia hanya gara-gara kecerobohan atau tindakan yang tidak bertanggung jawab dari sekelompok orang atau oknum perusahaan.
Oleh karena itu, agar petaka asap tidak terulang kembali, aparat penegak hukum khususnya jajaran kepolisian daerah ini kita minta untuk segera bertindak. Usut dan lakukan penyelidikan dan penyidikan secara komprehensif di lapangan. Jika memang ada unsur kesengajaan dalam membakar lahan, segeralah proses pelakunya.
Jajaran kepolisan kita minta untuk tegas bertindak, jangan pilih kasih dan jangan tebang pilih. Jika memang pelakunya oknum perusahaan, usutlah secara tuntas hingga ke level manajemen. Sebab, masyarakat sudah terlanjur skeptis dan pesimis, karena selama ini yang ditindak polisi terkait kebakaran lahan hanyalah personal, para petani atau warga yang sebetulnya tidak memiliki tujuan sistematis dalam membakar lahan.
Padahal, tindakan pembakaran lahan atau proses land clearing lahan dalam skala besar dengan cara dibakar tentu terkait dengan kepentingan pemilik lahan perkebunan berskala besar pula. Dan itu biasanya hanya melekat dengan para pengusaha perkebunan bermodal besar.  
Terdeteksinya ratusan titik api baru di Riau, tentu tidak bisa dianggap sepele. Agar tidak meluas lagi dan memicu kabut asap baru, semua pihak harus segera turun ke lapangan. Jadikan deteksi dini satelit NOAA ini, sebagai bahan awal untuk melakukan tindakan pro-aktif tanpa menunggu munculnya kabut asap.
Kepada masyarakat di sekitar lahan yang terbakar, kita harapkan juga untuk melaporkan ke pihak berkompeten lebih dini. Sehingga, luasan lahan yang terbakar tidak bertambah dan kobaran api bisa dilokalisasi sejak awal. Jangan abaikan munculnya ratusan titik api baru ini. Sebab, sedikit saja lengah justru akan memicu petaka kabut asap 2013 jilid dua di daerah ini dan juga di daerah tetangga. ***

AddThis Social Bookmark Button

Add comment


Security code
Refresh