Haluan Riau

Sunday, Oct 14th

Last update05:00:00 PM GMT

You are here: NEWS UTAMA Kursi Indra Digoyang

Kursi Indra Digoyang

Pekanbaru-Jelang Pemilihan Gubernur Riau 2013 dinamika internal partai politik makin tinggi. Salah satunya di Partai Golkar Riau. Belakangan diberitakan sejumlah pimpinan DPD Partai Golkar kabupaten/kota se-Riau sedang menyusun kekuatan menggelar Musyawarah Luar Biasa menggusur Indra Mukhlis Adnan dari ketua DPD Partai Golkar Riau. Tentang adanya rencana gerakan Musyawarah Luar Biasa (Musdalub) dari sejumlah pengurus partai ini diakui oleh Ketua DPD Golkar Riau DR Indra Muchlis Adnan. Kepada wartawan, ia merasa gerakan Musdalub ini adalah gerakan penzaliman terhadap dirinya. Karena, dirinya menganggap tidak ada alasan untuk menggelar Musdalub tersebut.
"Kalau tidak ada Pilgubri tahun depan, saya yakin tidak akan ada gerakan untuk Musdalub ini," demikian yang dikatakan oleh Indra, Rabu (10/10) malam tadi.
Kepada wartawan, Indra mengatakan bahwa alasan untuk menggelar Musdalub itu adalah ketua DPD Golkarnya berhalangan tetap, seperti mengundurkan diri, sakit atau dipenjara. Alasan lain untuk menggelar Musdalub itu, lanjutnya, adalah ketua  DPD Golkar melanggar Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) partai.
"Dan kedua alasan itu tidak ada sekarang. Saya masih bisa menjalankan tugas sebagai ketua partai, dan saya pun tidak ada melanggar AD/ART partai," jelasnya.
Diakuinya, saat ini terdapat tiga kubu yang ingin mendongkel dia sebagai ketua partai, yakni kubu Annas Maamun, kubu Herman Abdullah dan kubu HM Harris.

"Ketiga kubu ini dengan kepentingannya masing-masing," ujarnya.

Dikatakan Indra lagi, dirinya selama ini merasa sudah berbuat terbaik untuk partai, termasuk berperan membantu Annas dan Harris dalam kerja politik mendudukkan mereka sebagai bupati.

Terhadap kedua tokoh tersebut, Indra mengatakan bahwa dirinya berjuang juga agar Annas dan Harris saat pilkada lalu bisa mendapatkan perahu Golkar untuk bertarung di daerahnya masing-masing.

"Dan tidak berjuang untuk memperebutkan perahu Golkar supaya bisa mereka nahkodai, saya pun ikut kampanye ke masyarakat agar mereka bisa menang di Pilkada masing-masing," katanya. "Dan perjuangan tersebut sebagai komitmen saya memajukan partai dan memajukan kader tanpa sedikit pun meminta imbalan rupiah," tambah Bupati Indragiri Hilir ini.

Ditekankan Indra lagi, dirinya benar-benar merasa dizalimi dan seperti pepatah air susu dibalas air tuba. "Tapi meskipun demikian saya
mengambil hikmah saja, dan biasanya orang yang dizalimi itulah yang akan mendapatkan pertolongan," katanya.

Mengenai pernyataannya yang mengatakan bahwa kalau tidak ada pilgubri tahun depan, maka tidak akan ada juga Musdalub, itu diakuinya. "Ya benar, saya yakin kalau tidak ada pilgubri tahun depan, maka saya yakin tidak akan ada gerakan Musdalub ini," jelasnya.

Atas gerakan Musdalub ini, Indra Muchlis berharap kepada DPP Golkar objektif. Dia berharap DPP bisa melihat persoalan ini secara
jernih tanpa ada bisikan-bisikan kepentingan dari kubu-kubu yang ada tadi. "Kita berharap DPP bisa melihat wacana dan gerakan Musdalub ini secara objektif dan jernih sehingga Partai Golkar di Riau ini bisa semakin kuat dan mampu memenangkan Pilgubri tahun depan," katanya.

Harris yang Ke-10
Sementara itu, adanya rencana pimpinan DPD Partai Golkar kabupaten/kota se-Provinsi Riau menggelar Musdalub semakin terkuak lebar. Bahkan sejumlah pimpinan DPD PG kabupaten/kota itu sudah menandatangani kesepakatan akan mengusung rencana tersebut.

Ketua DPD PG  Pelalawan, HM Harris, kepada Haluan Riau menyebutkan, dirinya menandatangani kesepakatan yang sudah dilakukan pimpinan DPD kabupaten-kota lainnya.

"Sembilan yang sudah menandatangani kesepakatan yang disorongkan ke saya. Karena sudah banyak, saya mengikuti arus tersebut. Pikir saya, ini mungkin jalan yang terbaik bagi partai ini ke depan," ujarnya.

Adanya Musdalub atau tidak merupakan hal yang tidak penting baginya. Pasalnya, dirinya tidak memiliki ambisi lain, terutama meraih posisi Ketua DPD PG Riau.

"Terlalu tinggi bagi saya. Sekarang saya fokus kepada kepemimpinan di Kabupaten Pelalawan. Untuk apa saya berpikir yang lain. Sebagai kepala daerah, kami harus menjalankan amanah yang diberikan masyarakat," tutupnya.

Akan Ikuti
Sebelumnya Ketua Bidang Infokom DPD Golkar Riau, Masnur walaupun mengaku belum mengetahui gerakan Musdalub yang disusun DPD Partai Golkar se-Riau, namun dia tidak menolak jika rencana itu betul-betul terlaksana, mengaku akan mengikuti proses itu. "Saya belum dengar Musdalub itu, saya tidak tahu. Jika ada, maka kita ikuti saja," ungkapnya.

Ketika disinggung tentang apakah Partai Golkar optimis solid pada pemilihan Gubernur Riau (Gubri) 2013 mendatang, Ketua Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Riau ini, belum bisa memastikan secara tegas.  Ia hanya meminta doa agar ke depan Golkar menjadi partai yang solid. "Ya kita doakan saja," ungkapnya singkat sembari berlalu.(ria/ril/saf/rls)

Add comment


Security code
Refresh