Diusia yang masih muda belia, dia berhasil memecahkan rekor ASEAN Paragames dan Peparnas di cabang olahraga renang gaya bebas jarak 200 meter, klasifikasi tuna grahita putri S14. Gadis yang baru berusia 11 tahun tersebut adalah Syuci Indriani. Ia berhasil memecahkan rekor ASEAN Paragames dengan mencatatkan waktu tercepatnya, 2.40.62 menit.
Sebelumnya rekor ASEAN Paragames dipegang oleh, Sharon W dari Siangapura, dengan catatan waktu 3.40.59, menit, sedangkan untuk rekor Peparnas sebelumnya 4.13.62 menit.
Keberhasilan ini tentunya membuatnya bahagia. Apalagi dia baru pertama tampil dikejuaraan Peparnas dengan menghadapi lawan tanding yang lebih senior. "Latihan yang rutin dua kali sehari, dukungan dan dorongan orantua serta pelatih prestasi," Syuci berbagi rahasia pencapaian prestasinya itu.
"Saya senang sekali bisa dapat emas. Terima kasih buat orangtua saya dan pelatih yang membuat saya bisa menjadi begini. Emas ini buat orangtua dan Riau," ungkap murid kelas 6 SD 036, Kecamatan Bukit Raya.
Kedepan, Syuci berharap dipanggil masuk tim nasional untuk mengikuti iven lebih tinggi, tingkat Internasional, yakni ASEAN Paragames. Syuci mengaku siap mengikuti latihan demi mencapai prestasi yang lebih tinggi dan demi orangtuanya yang hanya berpenghasilan pas-pasan untuk keluarganya. Tentunya dengan prestasi Syuci bisa meringankan beban orangtuanya dalam membiayai sekolahnya kelak.
"Saya ingin prestasi lebih tinggi lagi, saya berharap bisa memperkuat Indonesia," harapnya.
Sementara itu orangtua Syuci, Safriton, bahagia dengan prestasi anaknya itu. Dia juga mengimpikan putrinya kelak memperkuat Indonesia di iven yang lebih tinggi. Selain itu, Safriton juga berharap Syuci bisa masuk iven untuk orang normal, seperti PON.
Syuci memang termasuk anak yang IQ-nya di bawah rata-rata, namun dirinya tetap menyamakan anaknya sama dengan anak-anak normal lainnya, bahkan ia menyekolah Syuci di sekolah normal.
"Saya bangga dengan prestasi anak saya di Peparnas, tetapi saya belum puas dengan hasil yang diraihnya, dan saya akan lebih bahagia lagi jika ia mampu masuk Timnas dan masuk PON. Usianya masih muda dan pasti akan bisa lebih meningkatkan prestasinya," ungkap Safriton yang bertugas sehari-hari di AURI Pekanbaru sebagai pegawai honor, di bagian fasilitas dan instalasi. (nur)
Next > |
---|