Haluan Riau

Monday, Nov 18th

Last update02:21:52 AM GMT

You are here: NEWS UTAMA Basko: Cari 1.000 Kecurangan Golkar!

Basko: Cari 1.000 Kecurangan Golkar!

PEKANBARU (HR) Tokoh Nasional asal Riau, H Basrizal Koto, memerintahkan kepada seluruh pengurus dan anggota IKMR se-Provinsi Riau untuk mencari 1000 kecurangan yang bisa saja dilakukan oleh oknum Partai Golkar pada Pemilihan Gubernur Riau 27 November mendatang.

"Saya sudah minta kepada seluruh pengurus IKMR untuk mencari sedikitnya 1.000 kecurangan Pilgubri mulai dari tingkat kabupaten/kota sampai kecamatan, RW dan RT. Minimal di satu kabupaten atau kota, saya minta mencari 80 sampai 100 bentuk kecurangan. Karena hadiahnya cukup besar," tegas Basrizal usai menutup Rapat Koordinasi (Rakor) Ikatan Keluarga Minang Riau di Hotel Mutiara Merdeka, Pekanbaru Minggu (10/11) malam.
Dijelaskan Ketua Umum IKMR ini, berdasarkan pengalaman pemilihan kepala daerah selama ini, tidaklah sulit mencari kecurangan yang dilakukan berbagai partai, termasuk Partai Golkar. “Kita benar-benar serius karena satu kecurangan dibayar sebesar Rp.10 juta. Jika nanti kita bisa mengumpulkan 1000 kecurangan kita kan dapat hadiah Rp10 miliar.

Itu jumlah yang sangat banyak. Dan uang ini bisa kita pakai untuk berbagai hal," tegasnya sambil tersenyum khas.

Tantangan Basrizal ini diucapkannya di depan Forum Rakor, karena sebelumnya pengurus Partai Golkar membuka 'sayembara' terkait Pilgubri. Barang siapa atau siapa saja yang bisa menemukan kecurangan yang dilakukan Partai Golkar  pada putaran kedua nanti, masyarakat diberi hadiah Rp 10 juta.

Menurut Wakil Ketua Bidang Infokom DPD Golkar Riau, Eddy Akhmad RM, sayembara ini sangat serius mereka adakan karena banyaknya informasi yang menyebut Partai Golkar akan berlaku curang pada Pilgub mendatang. "Tim pasangan nomor 2 Annas Maamun-Andi Rahman  memberikan hadiah Rp 10 juta untuk siapa saja yang dapat menemukan dan membuktikan kecurangan tersebut, tanpa terkecuali siapapun mereka," tegas Edy.

Karena itulah, kata Basrizal, mereka tertantang untuk mencari kecurangan-kecurangan itu pada Pilgub nanti. Target yang dia tetapkan cukup besar yakni 1000 kecurangan. "Tak dapat 1000 separuhnya pun jadilah. Kan lumayan, jika setiap 100 kecurangan dibayar Rp 1 miliar. Kalau 500 berarti kelipatan lima atau sebesar Rp 5 Miliar," jelas Basko, panggilan lain buat Basrizal Koto.

Basko juga mempertanyakan, dari mana Partai Golkar akan mendapatkan dana sebesar itu. Karena jika IKMR memang bisa mendapatkan 1000 kasus curang, berarti Partai Golkar akan mengeluarkan dana Rp.10 miliar. "Barangkali mereka punya donatur besar, atau iuran anggota DPRD Fraksi Golkar atau pula uang dari kantong calon gubernur yang didukung Partai Golkar. Tapi semua orang tahu bahwa Golkar memang banyak uang ya," tuturnya, menjawab pertanyaannya sendiri.

Namun di sisi lain, dengan nada serius Basko menyayangkan adanya sayembara yang digelar Partai Golkar itu. Sebagai salah seorang tokoh masyarakat, Basko menilai sayembara ini menunjukkan kepada rakyat Riau  bahwa Partai Golkar adalah partai bersih, partai yang tidak pernah berbuat salah dan partai yang tidak pernah curang.

Sayembara ini, tegasnya, jelas-jelas melukai hati masyarakat Riau, termasuk partai-partai lain di luar Golkar. "Sepertinya, hanya Partai Golkarlah yang terbersih, tak pernah curang dan tindakan-tindakan kotor lainnya. Padahal, menurut Basko semua orang tahu sepak terjang oknum-oknum Partai Golkar, tidak hanya di Riau tapi sampai ke tingkat nasional.

"Di Tanah Melayu ini, semua orang sangat mengerti, sejak zaman Gubernur Riau dijabat H Imam Munandar, Baharuddin Yusuf, Atar Sibero, Suripto sampai ke zaman HM Rusli Zainal, oknum pejabat yang paling banyak ditangkap karena kasus korupsi dan berbuat kecurangan adalah dari Partai Golkar. "Tapi ya sudahlah. Itu mungkin masa lalu dan catatan buruk bagi negeri ini. Yang pasti kita akan ikut sayembara itu," jelasnya.

Menjawab jika nanti IKMR memang benar-benar menemukan 1000 kecurangan dan uang Rp 10 miliar digunakan untuk apa, menurut Basko, dana itu akan dibagi-bagikannya kepada kaum duafa, orang-orang terlantar,  panti jompo, pendidikan di desa dan lain sebagainya. "Karena meski Riau ini dikenal sebagai daerah kaya dan sumber daya alam yang melimpah, namun masih banyak rakyatnya yang kurang pendidikan, bodoh dan miskin," ucapnya lebih serius. (hdk)


AddThis Social Bookmark Button

Add comment


Security code
Refresh