PANGKALAN LESUNG (HR)-Aksi pembunuhan terhadap anggota Polri, kembali terulang. Ironisnya, kejadian itu terjadi di Bumi Lancang Kuning, tepatnya di Kabupaten Pelalawan. Korbannya adalah Brigadir Zeppy (30), anggota Lantas Polsek Pangkalan Lesung, Polres Pelalawan. Zeppy tewas setelah menerima tujuh tusukan dengan pisau di sekujur tubuhnya. Nyawanya tak tertolong lagi saat dilarikan menuju Rumah Sakit Medicare Sorek Satu.
Peristiwa itu terjadi Minggu (10/11) subuh, sekitar pukul 04.00 WIB. Sejauh ini, pengejaran terhadap pelaku sedang dilakukan. Identitas pelaku terungkap, karena sebelum aksi penusukan itu dilakukan, pelaku sempat meninggalkan identitas be rupa kartu tanda penduduk (KTP).
Berdasarkan KTP tersebut, pelaku diketahui bernama Purniadi (27) pegawai swasta asal Malang,
Jawa Timur dan Slamet Priantoko (47), wiraswasta yang tinggal di Kecamatan Logas Tanah Darat, Kabupaten Kuantan Singingi.
Menurut Kapolres Pelalawan AKBP Aloysius Suprijadi melalui Kasubag Humas AKP Lumban G, kejadian mengenaskan itu bermula ketika pada Minggu subuh kemarin, Brigadir Zeppy tengah menggelar razia di Pos Lantas Payu Atap Pangkalan Lesung di Jalan Lintas Timur, dengan didampingi seorang pembantu polisi (Banpol) bernama Sodik (42). Di tengah razia, tiba-tiba melintas sepeda motor Yamaha merk Mio tanpa nomor polisi, yang dikendarai kedua tersangka.
Zeppy pun kemudian menghentikan sepeda motor. Sebagaimana lazimnya, Zeppy kemudian menanyakan kelengkapan surat kendaraan seperti Surat Izin Mengemudi (SIM) dan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK). Namun pelaku dan bersama rekan yang diboncengnya tidak dapat menunjukkan apa yang diminta korban.
“Pelaku yang ketika itu menyandang sebuah tas kecil lalu dibawa ke Pos Lantas Payu Atap untuk dibuatkan surat tilang. Saat berada di pos, korban meminta Kartu Tanda Penduduk (KTP) pelaku untuk dicatat datanya di atas kertas tilang. Pada saat menyerahkan KTP itu, pelaku tiba-tiba nekat keluarkan sebilah pisau dari tasnya dan langsung menusukkannya ke bagian dada korban," terangnya.
Ketika itu, Zeppy masih sempat menangkis dengan tangannya sehingga tangan itu terluka. Kejadian itu berlangsung tiba-tiba, sehingga Sodik dan rekan pelaku yang tengah menunggu di atas motor, tidak bisa berbuat apa-apa.
Sadar bahwa nyawanya terancam, Zeppy kemudian berusaha lari meninggalkan pelaku di pos. Tapi pelaku tetap beringas dan terus mengejar. Saat itu, Zeppy tiba-tiba terjatuh lantaran kakinya tersandung batu. Kejadian itu langsung dimanfaatkan pelaku untuk menghujamkan pisaunya ke sekujur tubuh korban. Setidaknya, ada tujuh tusukan yang diterima Zeppy. Dua tusukan di bagian punggung dan sisanya pada bagian dada dan perut.
Setelah melihat korbannya terluka bersimbah darah, pelaku bersama rekannya langsung menaiki motor Mionya dan kabur meninggalkan lokasi kejadian. Sedangkan Zeppy yang dalam kondisi sekarat, langsung dibawa ke RS Medical Sorek di Pangkalan Kuras. Namun nyawanya tidak tertolong lagi, karena darah yang keluar dari tubuhnya sudah begitu banyak.
"Kasusnya sedang diselidiki penyidik Polres Pelalawan. Namun identitas pelaku dan rekannya sudah terungkap. Sesuai KTP yang ditinggalkan pelaku di pos, keduanya dalah Purniadi (27) pegawai swasta beralamat di Malang, Jawa Timur dan rekannya bernama Slamet Priantoko (47) pekerjaan wiraswasta tinggal di Kecamatan Logas Tanah Darat, Kabupaten Kuantan Singingi,” terangnya.
Keterangan itu juga didukung Sodik, yang ketika itu mendampingi Zeppy menggelar razia. Menurutnya, pelaku tampak kalap. Meski korban sudah berusaha menjauh, namun pelaku tetap mengejarnya. Zeppy akhirnya terkapar bersimbah darah setelah pelaku menghujam tubuhnya dengan pisau hingga berulang kali.
Humas Medicare Sorek, Agusnir didampingi Ahmat Krinein Direktur Medicare sekaligus Direktur Utama RSUD Selasih Pangkalan Kerinci menyebutkan, korban mengalami luka tusukan di bagian perut, dada, tangan dan punggung.
"Luka tusukan di bagian perut menyebabkan usus korban terburai dan terpotong. Luka lainnya di bagian dada, punggung dan tangan. Diduga korban menghembuskan nafas terakhir saat perjalanan menuju Medicare Sorek, akibat banyak mengeluarkan darah," ungkap Agusnir.
Berita tewasnya anggota Polri itu menyebar luas dengan cepat. Hal itu, membuat warga Sorek Satu dan sekitarnya berduyun-duyun mendatangi Rumah Sakit Medicare untuk menyaksikan gugurnya anggota Polri bersamaan dengan hari Pahlawan, Minggu (10/11).
Kapolda Pimpin Apel Persada
Berita duka itu kemudian diketahui Kapolda Riau, Brigjen Condro Kirono, yang langsung meluncur menuju ke Mapolres Pelalawan. Pada Minggu kemarin, Kapolda langsung memimpin Apel Persada sebagai bentuk penghormatan terakhir untuk Brigadir Zeppy. Usai dilepas dalam Apel Persada, jenazah Brigadir Zeppy langsung diberangkatkan dari Mapolres Pelalawan menuju kampung halamannya di Kabupaten Limapuluhkota, Sumatera Barat. (***)

Next > |
---|