PADANG (HR)-Pelaku pengancaman Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno, yakni Muhammad Kurniawan (31) yang diamankan belum lama ini, akhirnya dibawa ke Rumah Sakit Jiwa Puti Bungsu, Jalan Kecamatan Padang Timur, Kota Padang, Rabu (29/1) pagi. Kurniawan yang mengidap penyakit jiwa, pernah menjalani perawatan di rumah sakit itu.
Menurut informasi, sebelum mengalami gangguan jiwa, Kurniawan pernah bekerja di salah satu perusahaan di Amerika Serikat. Selama bekerja, ia selalu meminta izin setiap hari Jumat, untuk melaksanakan ibadah. Buntutnya, pihak perusahaan akhirnya memberhentikannya. Saat kembali ke kampung, Kurniawan mengalami stres dan setiap diajak bicara selalu ngawur.
Dengan inisiatif keluarga, maka pada tahun 2012 tersebut Muhammad Kurniawan dibawa ke RSJ Puti Bungsu untuk mendapatkan perawatan. Dari tahun itu hingga sekarang, Muhammad Kurniawan masih rawat jalan.
“Benar, pelaku masih berstatus rawat jalan,” kata Kapolresta Padang Kombes Wisnu Andayana melalui Kasat Reskrim Kompol Iwan Ariyandhi, Rabu (29/1).
Iwan mengatakan, setelah pelaku ini ditangkap penyidik langsung melakukan pemeriksaan hingga pagi ini (kemarin,red), yang didampingi oleh orangtuanya. Setelah dimintai keterangan baik dari pelaku dan orangtuanya, ternyata Muhammad Kurniawan mengalami gangguan jiwa.
Untuk itu, lanjut Iwan, kemarin penyidik membawanya ke rumah sakit dan meminta keterangan dari dokter. Selain itu, pelaku ini juga mempunyai kartu kuning dari RSJ Puti Bungsu.
Saat ditanyakan kelanjutan kasus ini apabila pelaku mengalami gangguan jiwa, Iwan menjelaskan, otomatis kasus ini akan dihentikan, sehingga Muhammad Kurniawan bebas dari hukum. Sebab, pelaku benar mengalami gangguan jiwa.
Setelah sempat membuat heboh dengan mengancam akan membunuh Gubernur Sumbar Irwan Prayitoni, Kurniawan akhirnya ditangkap, Selasa (28/1) sekitar pukul 15.00 WIB. Penangkapan berawal saat dia merobek spanduk di dekat Hotel Pangeran Beach. Saat diamankan petugas, ia terus bicara ngawur dan menghujat para pimpinan di Sumbar. Dari pengembangan petugas, akhirnya terungkap bahwa Kurniawan adalah orang yang sempat membuah heboh di kantor Gubernur Sumbar.
Tuntut Minta Maaf
Masyarakat Nagari Pauh IX meminta Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Barat dan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Sumbar meminta maaf kepada masyarakat. Hal ini dikarenakan lemahnya pengamanan di kantor gubernur, yang bisa mengancam keselamatan jiwa gubernur.
Masyarakat pauh IX ini pun merasa wibawa Sumatera Barat dan anak kemenakan Pauh IX direndahkan dengan kejadian ini.
"Begitu lemahnya pengamanan di kantor gubernur, membuat nyawa gubernur terancam. Irwan Prayitno itu pangulu pucuak di kaumnya. Masa orang gila bisa masuk ke kantor gubernur," terang Zulhendri Ismed, salah seorang perwakilan Masyarakat Pauh IX, sewaktu mendatangi Sekdaprov Sumbar di ruang kerjanya.
Terkait hal itu, Sekdaprov Sumbar Ali Asmar dan Kasatpol PP Sumbar, Edi Aradial menyatakan permohonan maaf kepada masyarakat Sumbar. "Sanksi terhadap Satpol PP dan petugas di lapangan pun sudah kami berikan. Kami juga akan memperketat pengamanan. Kepada masyarakat Sumbar dan Pauh IX kami pun meminta maaf, " terang Ali Asmar. (h/nas/eni)

Next > |
---|