Haluan Riau

Monday, Dec 23rd

Last update06:38:22 AM GMT

You are here: NEWS UTAMA Hancurkan Thailand

Hancurkan Thailand

Nay Pyi Taw (HR)-Indonesia sudah lama se­kali puasa meraih emas sepakbola SEA Games. Ter­akhir kali adalah pa­da SEA Ga­mes 1991 di Fili­pina. Se­lama 22 ta­hun Garuda puasa meraih emas.

Kesempatan untuk me­raih emas, kembali terjadi pada SEA Games 2013 Myan­mar. Sab­tu (21/12) sore ini Indonesia akan bermain di final mela­wan Thailand.Meski kalah telak di fase gru­p, skuat "Merah Putih" siap mem­balas dan membawa pulang me­dali emas.

Indonesia berhasil melenggang ke babak final usai mengalahkan Malaysia di semifinal Kamis (19/12) kemarin. Kurnia Meiga dkk. menang adu penalti 4-3, setelah kedua tim bermain imbang 1-1 selama 120 menit.

Akan tetapi perjuangan Indonesia untuk mendapatkan medali emas dipastikan tidak akan mudah. Sebabnya, lawan yang akan dihadapi mampu menaklukkan tim besutan Rahmad Darmawan itu dengan skor 4-1 di babak grup.

Namun hal tersebut tidak membuat patah semangat para penggawa timnas. Mereka bertekad membalas kekalahan tersebut di laga final.

"Yang pasti kami harus bekerja keras buat laga final. Meskipun kemarin kami kalah saat babak penyisihan grup, kami yakin bisa membalikkan keadaan itu dengan kemenangan," ujar gelandang Bayu Gatra, Jumat (20/12).

"Kami juga bisa lebih bagus dari mereka. Dan kami bisa juara. Insya Allah, berkat semua dukungan dan doa semoga kami bisa mencapainya," harap pemain Persisam Samarinda itu.

Perjalanan Garuda Muda mirip dengan Timnas U-19 yang menjuarai Piala AFF U-19 2013. Setelah kalah di penyisihan grup atas Vietnam, Indonesia berhasil mengalahkan Vietnam di partai final.

Disamping itu, Indonesia menuju ke final juga setelah melawati Malaysia. Bedanya di U-19, Indonesia menahan imbang Malaysia 1-1 di grup dan memulangkan Harimau Malaya lebih awal. Sementara Timnas U-23 menyingkirkan Malaysia di semifinal.

Prediksi emas juga disampaikan mantan punggawa Timnas, Sudirman. Eks pemain Timnas yang meraih emas di tahun 1991 itu memprediksi Indonesia menjadi juara setelah mengalahkan Thailand melalui adu tendangan penalti.

"Situasinya hampir sama. Kami dulu tahun 1991 tidak diunggulkan sementara Thailand ketika itu sangat diunggulkan. Karena waktu penyisihan mereka menang lebih banyak. Tapi kami bisa menang lewat adu penalti," ujar Sudirman saat dihubungi wartawan, Jumat (20/12).

"Tapi memang kami harus mengakui produktivitas Indonesia saat ini kurang. Itu artinya harus ada strategi yang dipersiapkan pelatih bahwa koordinasi di lini belakang harus baik. Paling tidak, tidak boleh kalah. Harus imbang 0-0 atau berapa," sambungnya.

Menurutnya, Indonesia kemungkinan besar akan bertahan imbang hingga 90 menit. Hal itu dilihatnya dari cara permainan beberapa laga sejauh ini. Oleh sebab itu, dia menyebut adu penalti kemungkinan besar bakal terjadi.

"Saya melihat Kurnia Meiga sedang on fire. Dia mampu menahan dua tendangan penalti. Pemain-pemain belakang Indonesia sudah lumayan dibanding di dua laga awal," paparnya.

"Kekuatan Thailand sekarang lebih bermain organisasi. Kalau dulu mengandalkan kecepatan dan pemainnya lebih cepat. Kalau sekarang lebih banyak menunggu dan counter attack. Di penyisihan Indonesia terjerat gaya main mereka. Timnas bermain terbuka. Makanya, kali ini kalau bisa pertahanan lebih rapat."

"Dengan begitu peluang penalti bisa didapatkan dan kemungkinan juara besar. Karena saya melihat Kurnia Meiga main bagus saat adu penalti. mungkin dengan adu penalti Indonesia bisa mengulang kejayaan tahun 91," simpulnya. (dtc/ssc/pep)

Perkiraan Susunan Pemain
Indonesia: Kurnia Mega, Diego, M.Syaifuddin, Manahati Lestusen, Alfin Ismail Tuasalamony, Ramdani Lestaluhu, Rizky Pellu, Dedi Kusnandar, Bayu Gatra Sanggiawan, Fandi Eko Utomo, Yandi Sofyan Munawar

Thailand: Samuel Cunningham, Bunmathan, Wongsa, Phanrit, Phuk-hom, Surachet Ngamtip, Datsakorn Thonglao, Sumrei, Wichaya Dechmitr, Teerasil Dangda, Rungsiyo.

AddThis Social Bookmark Button

Add comment


Security code
Refresh