Haluan Riau

Tuesday, Sep 03rd

Last update05:00:36 PM GMT

You are here: NEWS UTAMA GM PLN Sebaiknya Mundur

GM PLN Sebaiknya Mundur

PEKANBARU-General Manajer PT Perusahaan Listrik Negara Wilayah Riau Kepri diminta mengundurkan diri dari jabatannya, karena dinilai tak mampu menangani krisis listrik yang terjadi saat ini. Akibat krisis itu, banyak aktivitas masyarakat yang terganggu bahkan berdampak hingga terkendalanya perekonomian masyarakat.

Penegasan itu dilontarkan Ketua Presidium Forum Rakyat Tolak Pemadaman (Fortop) Riau, H Dheni Kurnia.
"Krisis listrik yang terjadi saat ini makin menggila, sudah meresahkan masyarakat. Dalam sehari, pemadaman bisa berlangsung lebih dari satu kali. Ini tentu saja mengganggu aktivitas masyarakat, khususnya perekonomian masyarakat kecil yang mengandalkan listrik sebagai sumber tenaganya. Kalau memang dirasa tidak mampu, sebaiknya manajer PT PLN Wilayah Riau-Kepri mundur atau dicopot. Selanjutnya bisa diganti dengan sosok yang bisa menangani krisis ini," ujarnya, Kamis (29/8).

Dikatakan, sebenarnya krisis serupa pernah terjadi beberapa waktu lalu. Namun saat PLN masih dipimpin Dahlan Iskan, krisis itu masih bisa diatasi sehingga kenyamanan masyarakat selaku konsumen, tidak terganggu. Karena itu, pihaknya merasa miris dengan pernyataan pihak PLN, yang selalu berdalih adanya gangguan menyebabkan krisis listrik terjadi.

"Kalau zaman Pak Dahlan bisa diatasi, kenapa sekarang tidak. Toh, secara teknisnya juga tidak ada perubahan. Karena itu, bila tak mampu, sebaiknya mundur saja atau diciopot. Selanjutnya, dicari sosok yang bisa mengatasi krisis ini. Itulah harapan masyarakat," tegasnya.

Buka Posko Pengaduan
Ditambahkan Dheni, pihaknya juga telah menyikapi krisis yang terjadi saat ini secara serius. Pihaknya membuka posko pengaduan bagi masyarakat umum. Dari pengaduan itu, pihaknya akan menyampaikan tuntutan kepada manajemen PLN Riau-Kepri.

"Bila ada masyarakat yang merasa dirugikan karena ada peralatan rumah tangga yang rusak karena gangguan listrik dan meminta pertanggungjawaban PLN, kita siap menerima. Posko ini kita buka di Kantor Haluan Riau Jalan Tuanku Tambusai Nomor 7 Pekanbaru," terangnya.

Makin Parah
Sementara itu, krisis listrik yang terjadi saat ini dirasakan masyarakat semakin parah kondisinya. Tidak saja di ibukota Provinsi Riau Pekanbaru, kondisi serupa juga dirasakan di sejumlah daerah lain. Seperti yang terjadi di Kota Duri, Kabupaten Bengkalis.

"Biasanya malam hidup terus. Sekarang malah padam. Aktivitas kita pun tak lancar dibuatnya," ujar Reni, warga Stadion.

Menurutnya, apapunkendala yang dihadapi PLN saat ini, sebagian pelanggan mungkin sudah
cukup paham. Namun yang lain belum tentu. "Makanya kita minta PLN segera mencari akal agar krisis ini tak berlarut," harapnya.

Intensitas dan durasi pemadaman listrik di PLN Rayon Duri juga makin meningkat. Misalnya di kawasan Jalan Kayangan, Duri dan sekitarnya pada hari Selasa (27/8) lalu. Aliran listrik padam selama tiga jam dari pukul 11.00 WIB hingga 14.00 WIB. Begitu juga pada Rabu malam kemarin. Tak ayal, keluhan dari masyarakat pun terlontar di sana-sini.

Manajer PLN Rayon Duri, Muchsis yang dihubungi mengaku pihaknya terpaksa melakukan pemadaman bergilir atas permintaan Unit Pengatur Beban. Menurutnya, jatah pemadaman bergilir pada malam hari untuk Duri dan sekitarnya baru dimulai Rabu malam.

Siap Ganti Rugi
Sementara itu, Grand Manajer PLN Wilayah Riau-Kepri, Doddy Bejamin Pangaribuan, dalam pertemuannya dengan pers Kamis siang kemarin mengatakan, pihaknya siap menerima tuntutan dari masyarakat, jika ditemukan ada peralatan mereka yang rusak akibat pemadaman bergilir tersebut.

"Silakan masyarakat menuntut, namun kita lihat apa betul kerusakan itu akibat listrik mati. Jika memang ada, kita ganti tapi tidak baru. Untuk itu silakan lapor ke PLN dan kita lihat aturannya. Dapat pula kita bantu biaya perbaikan," ujar Doddy.

Doddy tidak memungkiri, saat ini merupakan kondisi paling buruk yang pernah ia temui selama bergelut di dunia kelistrikan. Perlu kerja keras untuk membenahi pelayanan listrik di Riau.

"Kondisi PLN kurang menguntungkan bagi PLN dan pelanggan. Sampai hari ini belum banyak perbaikan. Riau bebas dari pemadaman bergilir pada Oktober nanti. Kita upayakan itu," janji Doddy.

Ditambahkannya, PLN kini tengah mempersiapakan pembangkit listrik yang saat ini masa pengujian dan akan difungsikan sejak tanggal 10 September nanti, yakni pembangkit di Teluk Sirih, Padang Sumbar.

"PLTG di Balai Pungut masih masa pengujian. Di Teluk Sirih Bungus, Padang, tanggal 10 nanti full operasi dan mulai produksi. Sedangkan Ombilin pemeliharaannya pada Oktober selesai, makanya kita yakin Oktober tak ada lagi pemadaman bergilir," sebut Doddy.

Pemadaman yang terjadi saat ini dilakukan setiap hari. Lamanya pemadaman mencapai 3 jam, hal ini dikarenakan air yang ada di waduk pembangkit listrik semakin hari semakin berkurang.

"Setiap hari kurang dua centimeter, makanya kita lakukan pemadaman tiap hari. Bisa saja hidup terus tapi hanya dua hari, setelah itu listrik tak bisa hidup lagi sampai 3 hari, makanya kita pilih yang mati tiap hari saja daripada mati selamanya," tambahnya. (sis, sus, ben)

AddThis Social Bookmark Button

Add comment


Security code
Refresh