Kepulan asap bercampur abu sisa-sisa kebakaran Pasar Sri Gading, Air Molek, Kecamatan Pasir Penyu, Kabupaten Indragiri Hulu, masih tampak jelas hingga Rabu (14/8) siang kemarin. Puluhan pedagang yang kiosnya terbakar dalam musibah Selasa malam kemarin, tampak membersihkan kios mereka sambil berharap masih ada yang barang berharga yang tersisa.
Dua unit mobil pemadam kebakaran dari PT Tunggal Perkasa Plantations (TPP) juga tampak masih melakukan pemadaman agar api tidak kembali menyala.
Di antara kesibukan itu, tampak juga puluhan bocah memungut ratusan kelereng yang berasal dari toko mainan anak-anak yang terbakar. Ada pula serombongan ibu-ibu yang mencari karet untuk pengikat sayuran yang mereka jual.
Sampat terjadi keributan kecil, ketika kegiatan para pedagang dan masyarakat tersebut mendapatkan teguran dari pihak Kepolisian. Hal tersebut terjadi, karena lokasi kebakaran sudah diberi garis police line dari Kepolisian, namun tetap saja tidak dipedulikan. Namun, akhirnya pihak Kepolisian terpaksa mengalah dan hanya bisa memberikan penjelasan kepada para pedagang.
Tetap Berjualan
Sementara di bagian paling belakang pasar yang telah dipasangi garis police line, dua pria tampak membersihkan puing-puing gasebo yang masih tersisa sedikit, karena sebagian lain telah hangus dibakar api.
“Meskipun sudah ada police line, besok kami akan tetap berjualan. Karena barang baru akan masuk. Kami tidak mungkin tidak menjualnya, karena pasti akan busuk," ungkap Taufan (41) pedagang sayuran, didampingi adiknya.
Keduanya adalah dua saudara yang memiliki kios yang saling berhadapan. Taufan sendiri menjual sayuran sedangkan saudaranya menjual bahan sembako. Keduanya berencana akan kembali berjualan, hari ini (Kamis, 14/8).
“Kami harus berjualan, kami butuh makan dan barang yang kami jual harus segera dipasarkan. Kalau tidak, nanti busuk sehingga tidak bisa dijual lagi. Kami akan manfaatkan bangunan yang tersisa dan akan ditambah dengan terpal," tegasnya.
“Sejauh ini, belum ada berita apa pun, tentang di mana tempat kami akan berjualan, makanya kami akan tetap berjualan di dalam police line ini," tambahnya.
Akibat musibah kebakaran itu, Taufan mengaku mengalami kerugian hingga Rp50 juta. Hal itu disebabkan masih banyak barang jualan berupa sembako yang belum sempat diselamatkan. "Yang bisa diselamatkan cuma beras sebanyak 100 kilo, sedangkan sisanya sebanyak 300 kilo hangus," akunya.
Padahal, bila dalam kondisi biasa, ia bisa meraup omset rata-rata Rp7 juta per hari. Sedangkan untuk kios sayuran, ia mengaku rugi hingga Rp15 juta, pasalnya hanya sedikit juga yang bisa diselamatkan.
Sediakan Tempat
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pasar (Kadisperindagpas) Inhu, Hasman Dayat, saat dimintai tanggapannya terkait masalah adanya beberapa pedagang yang akan tetap melakukan penjualan, mengungkapkan bahwa pihaknya akan segera menyediakan tempat bagi mereka. Namun tentunya harus melakukan koordinasi dahulu dengan Bupati.
"Bagi mereka yang tetap akan menggelar dagangannya, kita akan melakukan pendekatan dan mereka akan diberi penjelasan. Kita akan upayakan cari solusi terbaik," ujarnya.
Sementara itu, Kapolres Inhu AKBP Aris Prasetyo melalui Kapolsek Pasir Penyu mengakui pihak Laboratorium Forensik Medan akan kesullitan untuk melakukan identifikasi, karena memang Tempat Kejadian Perkara (TKP) sudah diacak-acak oleh masyarakat.eka
Dari Toko Sepatu
Sementara itu, dari informasi di lapangan, kebakaran yang menimpa Pasar Sri Gading Air Molek, diduga bermula dari sebuah toko sepatu. Kondisi itu juga diduga akibat tidak teraturnya sambungan kabel listrik di dalam pasar itu.
Kondisi itu disebabkan banyaknya kios-kios liar yang menarik kabel untuk penerangan dengan melakukan penyambungan dari kabel-kabel lainnya, baik itu milik took, maupun milik kios yang resmi, sehingga mudah menyebabkan terjadinya arus pendek listrik.
Menurut saksi mata, Sutikno dan Rusdi yang mengetahui kebakaran tersebut pertama kali, api pertama kali berasal dari atap kios milik Roni yang menjual sepatu. Namun kedua petugas jaga malam Pasar Sri Gading tersebut, tidak bisa berbuat banyak karena pada lokasi tidak terdapat sumber air. Ketika itu juga api langsung membesar dan menyambar kios lainnya. Api menyebar dengan mudah, karena sebagain besar pasar terdapat terpal-terpal yang selalu digunakan pedagang sebagai pelindung panas dan membuka kios liar.
Terkait hal ini, Hasman Dayat juga tak menampiknya. Hasman juga mengakui bahwa banyak pedagang-pedagang liar yang menarik kabel listrik untuk mereka gunakan, padahal itu tidak bisa dibenarkan.
Hasman yang didampingi kasi Trantibnya, Supriatno menyatakan bahwa pihaknya sudah beberapa kali melakukan penertiban, namun disaat petugas lengah, mereka akan mengulangi kegiatannya.
Dikatakan, untuk sementara pedagang yang menjadi korban kebakaran, sementara akan dipindahkan ke kios-kios yang berada di pasar Sri Gading. Ada sekitar 300 kios yang selama ini tidak terpakai oleh pedagang.
“Untuk renovasi pasar dan pembangunan ulang kembali, akan diusulkan pada APBD Perubahan Inhu tahun 2013 dan APBD murni tahun 2014, mudah-mudahan akan dapat terakomodir sehingga pasar akan segera dapat difungsikan kembali secepatnya," jelas Hasman.
Sementara itu, anggota komisi C DPRD Inhu, Adila Ansori menyatakan sangat mendukung usulan dari Kadisperindagpas Inhu tersebut. “Usulan itu akan menjadi prioritas dalam pembahasan nantinya, meskipun dalam APBD Perubahan, tentunya harus juga dipertimbangan kepentingan masyarakat banyak yang ada didalamnya. Minimal untuk renovasi tahap awal terlebih dahulu.
Kapolres Inhu AKBP Aris Prasetyo melalui Kapolsek Pasir Penyu Kompol Maruli Tuah Sagala mengungkapkan, pihaknya sudah meminta keterangan dari tiga orang saksi, termasuk dua orang petugas jaga malam, yang mengetahui pertama kali terjadi kebakaran.
“Berdasarkan keterangan sementara saksi yang kita minta keterangan, api pertama kali terlihat dari bagian atas kios milik Roni yang sehari-hari berjualan sepatu. Tetapi sejak H-4 lebaran hingga saat ini, Roni masih berada di kampungnya,” ungkapnya didampingi Kanit Reskrim, Ipda Lorent Simanjuntak, Rabu (14/8).
Untuk mengungkap penyebab kebakaran Pasar Sri Gading tersebut, polisi akan mendatangkan tim laboratorium forensik (Labfor) dari Medan. Hingga Rabu siang, tim labfor sudah berada di Pekanbaru dan sedang dalam perjalanan menuju Airmolek. “Biasanya akan mengambil sampel dari sisa-sisa kebakaran tersebut untuk diperiksa di labfor. Kalau soal hasilnya kemungkinan bisa satu minggu baru bisa diketahui,” jelasnya. (yan, eka)

Next > |
---|