PEKANBARU-Masih berlanjutnya pemadaman listrik yang dilakukan PT PLN, terus mengundang keluhan masyarakat. Khususnya bagi sejumlah masjid yang belum memiliki mesin genset. Jika listrik padam saat salat tarawih atau tadarus, para jamaahnya kelimpungan. Mereka terpaksa harus menggunakan lilin sebagai alat penerangan.
Kondisi ini terjadi di kawasan Cipta Karya, Panam, akhir pekan lalu. Di kawasan itu, warga terpaksa harus menggunakan lilin untuk melaksanakan salat Tarawih berjamaah.
Sejumlah bocah yang ditemui di lokasi itu, juga harus menggunakan lilin untuk melaksanakan tadarus Alquran.
"Kita mau bagaimana lagi. Kalau listrik mati, genset kita tak punya. Terpaksa harus gunakan lilin. Memang agak gelap, tapi ibadah yang penting bisa jalan terus. Kita harapkan, kondisi ini jadi perhatian PLN. Kalau begini terus, ibadah jadi kurang nyaman," ujar Ali, warga di kawasan itu.
Sementara itu, pada Minggu (21/7) kemarin, pemadaman listrik juga masih terus berlangsung. Durasi pemadaman bervariasi dari dua hingga tiga jam. "Sangat mengganggu. Apalagi jika malam hari. Entahlah bagaimana PLN ini," keluh Irmanto, warga Panam.
Irmanto mengaku mengeluhkan sikap PLN yang tidak konsisten, sehingga pemadaman kesannya dilakukan secara sembarangan. Bisa jadi pagi, siang bahkan termasuk saat berbuka puasa. "Bahkan saat salat Tarawih juga ada. Kalau sudah begitu, alamat susah bagi kita," tambahnya.
PLN Angkat Tangan
Terkait kondisi ini, sebelumnya manajemen PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau, mengaku angkat tangan. Hal itu karena empat Pembangkit Listrik Tenaga Air dalam kondisi rawan kavitasi. Pasalnya, kondisi air di keempat PLTA yang berada di jalur interkoneksi berada pada level bawah ambang batas.
Kondisi tersebut menyebabkan pemadaman listrik bergilir di Riau tak dapat dihindari selama Ramadan ini. Keempat PLTA tersebut adalah, PLTA Koto Panjang, Singkarak, Maninjau dan Batang Hari, Jambi.
Menurut Humas PLN WRKR Riau, Syarul, akibat kondisi air yang menurun di empat PLTA itu, Riau devisit daya hingga 30 mega watt. Sehingga PLN terpaksa melakukan pemadaman pada siang hari untuk mengantisipasi terjadi pemadaman malam hari.
Sementara GM PLN Riau Kepulauan Riau Doddy Pangaribuan mengatakan, sesuai hasil hearing dengan Komisi C DPRP Riau, minggu lalu, PLN siap memberikan kompensasi sesuai ketentuan. Yitu apabila lama padam melebihi 10 persen dari deklarasi Tingkat Mutu Pelayanan masing-masing area, pelanggan berhak mendapatkan kompensasi berupa diskon 10 persen dari biaya beban bulanan. (bbs, vit, grc,sis)

Next > |
---|