There was a problem loading image /home/haluanri/public_html/images/stories/13050101keluarga-alzizan.jpg
There was a problem loading image /home/haluanri/public_html/images/stories/13050101keluarga-alzizan.jpg
DURI-Nasib mengenaskan dialami empat pekerja batu bata di Jalan Tegal Sari ujung, Duri IV, Desa Sebangar, Kecamatan Mandau. Mereka tumbang setelah disambar petir di tempat mereka bekerja.
Dua pekerja, yakni Alzizan (35) dan Joni Waruhu (25), tewas akibat menderita luka bakar. Sedangkan dua pekerja lainnya masih bisa diselamatkan. Menurut informasi di lapangan,
...2 Pekerja kejadian yang tak diduga-duga tersebut terjadi saat keempat korban tengah bekerja di bedeng mereka, Senin (29/4) sore sekira pukul 17.10 WIB.
Kondisi kedua korban tewas amat mengenaskan. Kepala korban rengkah hingga ke punggung dengan wajah menghitam. Alzizan menderita luka bakar di bagian kepala dan wajah. Sementara Joni Waruhu menderita luka robek dari arah kepala hingga punggung.
Sementara korban selamat Apriyonis (30) dan Redon Saputra Sagala (26). Keduanya sempat pingsan di TKP dan buta beberapa saat. Namun bisa pulih setelah menjalani perawatan medis.
Menurut penuturan Apriyonis dan Redon, musibah itu amat tak diduga. Ketika itu, mereka berempat tengah memperbaiki mesin press batu bata bekerja di bawah pohon akasia yang rindang. Tiba-tiba terdengar gemuruh dan dalam sekejab petir menyambar.
"Saya dalam posisi memegang kawat memperbaiki mesin press, dibantu Redon. Sementara kedua kawan yang tewas lagi duduk. Tak tahu kalau disambar petir. Tiba-tiba saya terlempar. Tanah tempat saya duduk seperti bergemuruh dan saya masuk ke dalamnya," jelas Apriyonis.
Ada beberapa saat Apriyonis pingsan. Ketika sadar, dia langsung lari dari TKP. Namun karena fisiknya yang lemah, dia jatuh dan pingsan lagi hingga kemudian diselamatkan warga.
"Begitu sadar, saya langsung lari. Badan rasanya bergetar dan kesemutan tapi saya paksakan. Sekitar dua meter lari, saya jatuh lagi dan pingsan. Setelah itu diselamatkan warga," ungkapnya.
Lain lagi yang dialami Redon. Korban yang juga pingsan ini sempat kehilangan penglihatan. Saat terbangun dari pingsan, Redon berlari tak tahu arah. Terjatuh dan diselamatkan warga.
"Mata saya sempat buta. Tak bisa melihat sama sekali. Tapi sekarang sudah pulih lagi,"ungkapnya.
Saat pingsan dan melarikan diri dari TKP. Kedua korban tak menyadari bahwa dua rekannya yang tinggal di TKP tewas dengan kondisi mengenaskan. Keduanya tahu rekannya tewas setelah diberitahu warga.
"Kami tak tahu kalau keduanya tertinggal dan tewas. Yang kami tahu hanya bagaimana lari menjauh dari situ," ungkap mereka lagi.
Sementara itu kedua korban yang tewas segera diselamatkan warga. Korban Joni yang terus mengeluarkan darah segar dari kepalanya dibawa ke rumah duka tak jauh dari TKP. Begitu juga korban Alzizan yang wajahnya gosong dibawa ke rumah yang juga tak jauh dari bedeng batu bata. Warga setempat langsung geger dan mendatangi rumah korban untuk menyampaikan bela sungkawa.
Akasia Terbelah Pantauan di TKP, lokasi berlindung keempat korban memang cukup nyaman. Teriknya cuaca terasa tidak terasa saat berteduh di bawah pohon akasia di sekitarnya yang ditumbuhi semak belukar. Sebuah mesin press masih tergeletak di TKP itu.
Tak jauh dari mesin press, terlihat potongan topi hitam milik korban. Setengah topi gosong diwajah korban. Setengahnya lagi terlihat hangus dan terjatuh di TKP.
Kondisi pohon akasia yang tersambar petir pun tak terlalu parah. Pohon itu hanya terbelah di bagian pucuknya. Sementara batangnya yang lain masih utuh.
Diselimuti Duka Duka tak henti-hentinya terlihat diwajah keluarga Alzizan. Saat jenazah korban disemayamkan, Selasa (30/4), istri, anak dan keluarga korban tak kuasa menahan tangis saat jenazah diberangkatkan ke persemayaman terakhir di TPU setempat. Ratusan warga mengatar jenazah ke tempat persemayaman yang terakhir.
"Ini musibah yang tak terduga. Kita berharap warga belajar dari peristiwa ini. Jangan berteduh dibawah pohon jika cuaca hujan atau petir,"jelas Kades Balai Makam, Agushar yang hadir ke pemakaman.
Sementara itu korban Joni Waruhu masih disemayamkan di rumah duka. Korban belum dikebumikan karena menunggu sanak keluarganya dari di Aceh dan Medan. (sus)

Next > |
---|