BAGAN BATU-Sebanyak 800 dari 4.587 kepala keluarga dari sejumlah daerah kepenghuluan yang ada di Kecamatan Bagan Sinembah menerima bantuan BLSM dari Pemerintah Pusat Juni lalu. Berdasarkan informasi yang didapat dari Kepala Pos Indonesia Kecamatan Bagan Sinembah, Agus, mengatakan, untuk Senin dan Selasa (8-9/7) hampir seluruh warga desa/kepenghuluan yang berdekatan dengan desa/kepenghuluan Bagan Batu. Yakni, Harapan Jaya, Mekar Jaya, Bagan Sinembah Barat dan Utara, Lubuk Jawi, Gelora, dan sejumlah desa/kepenghuluan lainnya.
"Namun dari desa yang kita sebutkan tadi, masih juga ada warga yang belum datang mengambil bantuan BLSM sebagaimana yang telah terdafatar di daftar penerima yang kami terima dari hasil pendataan perangkat desa bagi," kata Agus, Kamis (11/7).
Untuk hari kedua ini giliran warga Balai Jaya dan Balam Sempurna yang mendapat giliran hadir memenuhi halaman Kantor Pos untuk mengambil bantuan BLSM. Bukan hanya warga dari kedua desa tersebut yang datang memenuhi halaman Kantor Pos, ada juga warga desa yang sudah mendapat giliran sebelumnya mengambil jatahnya yang belum dapat diambilnya karena berhalangan datang.
Dua Bulan
Lebih lanjut, Agus, menjelaskan, untuk tahap pertama jumlah pembagian BLSM kepada warga yang membutuhkaan sebesar Rp300 ribu per KK untuk dua bulan.
"Namun untuk bulan awalnya dan bulan berapa yang keduanya kami tidak tahu. Pasalnya, dari awal penerbitan program BLSM ini, kami belum ada mendapat surat edaran dari pusat untuk bulan berapa berakhirnya tahap pertama ini," kata Agus.
Menurut Agus, pembagian BLSM dinilainya sudah tepat sasaran. Hal itu dapat dilihat dari setiap masyarakat yang datang, selalu mencocokkan KTP dan KK.
"Itu kita lakukan karena kalau tidak adanya KTP dan KK itu kami tidak bisa memberikan kepada mereka yang mengaku sebagai penerima yang sah. Selain itu kita juga bisa memastikan kalau dialah orang wajib untuk menerimanya," terang Agus
Tukiyem salah satu masyarakat penerima BLSM, mengatakan, walau bantuan yang diterimanya itu masih jauh di bawah standar ekonomi yang saat ini semuanya serba mahal, dirinya tetap mensyukurinya.
"Walau pun hanya Rp300 rb per KK selama dua bulan, kami bersyukur dan legowo saja. Daripada tidak dapat apa-apa, lebih baik kita sabar dan terima saja," ucapnya.
Salah Sasaran
Sementara itu berdasarkan pantauan di lapangan, pembagian penyaluran dana BLSM tersebut tidak tepat sasaran. Hal ini terbukti masih banyaknya para penerima yang datang ke Kantor Pos dengan menggunakan kendaraan pribadi dan juga perhiasan.
"Kita juga heran masak orang yang sudah punya kendaraan juga masih mau menerima BLSM tersebut. Padahal, masih banyak warga miskin yang seharusnya menerima justru tidak mendapatkannya," ujar Marbun. (put)

Next > |
---|