Bangkinang- Bupati Kampar H Jefry Noer kecewakan tingkat kehadiran Satuan Kerja Perangkat Daerah di lingkungan Pemkab Kampar. Kekecewaan itu disebabkan minimnya kehadiran mereka saat peringatan hari Kemerdekaan ke-68 RI. "Banyak pelajaran saya dapat dari peringatan Dirgahayu Kemerdekan RI ke 68 tahun ini," ujar Bupati ketika mengawali sambutannya pada malam resepsi kenegaraan Pemerintah Kabupaten Kampar dengan muspida, anggota DPRD Kampar,tokoh masyarakat, tokoh pemuda, organisasi, ninik mamak dan alim ulama di Balai Bupati Kampar, Sabtu (17/8).
Terlihat rasa kebangsaan kita sudah sangat kurang, kehadiran Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) sejak awal mengikuti upacara bendera mulai pagi kenaikan dan sore penurunan sampai resepsi peringatan kemerdekaan RI (Sabtu malam,red) tidak banyak yang hadir.
Apalagi melalui SMS banyak diterima laporan seperti di Kampar Timur tidak ada yang memasang bendera, ini menandakan rasa kebangsaan sudah sangat kurang begitu juga di Kecamatan Lain karena itu perlu penataran kepada para camat.
"Bagaimana mau membangun Kampar yang lebih maju, kalau saya tidak keras tentu sulit tercapai," tegasnya.
Karena itu saya menginstruksikan kehadiran pimpinan SKPD cu-kup 30 persen di kantor dan 70 persennya di lapangan karena untuk dapat mengetahui apa kebutuhan pembangunan. Semua masalah itu ada di lapangan dan memerlukan kerja keras untuk mengerjakan dan mengisi pembangunan.
Menyikapi kemajuan yang akan dicapai dalam mewujudkan Kampar yang maju dan terbebas dari kemiskinan, pengangguran dan rumah kumuh pada akhir 2014 nanti memang perlu kerja, dan jangan menganggap “easy going “ saja hal itu. Sebab jika berpikir demikian tentu tidak akan dapat terwujud.
Seperti masalah kemiskinan, ada dua hal penyebabnya, pertama kemiskinan produktif yaitu mereka masih berusaha untuk mengejar keberhasilan namun mungkin belum berhasil karena terkendala pengetahuan.
Melalui program ekonomi kerakyatan yang dituangkan dalam Pilar kedua dari lima pilar Pembangunan Kampar merupakan tugas berat tiap SKPD untuk saling sinergi dan saling membahu kerja sama. Memberdayakan masyarakat dan memberi pemahaman agar mereka mengerti seperti melalui program peningkatan ekonomi dengan mengikuti pelatihan pertanian terpadu serta kemudahan mendapat modal usaha usai menyelesaikan pelatihan.
Di samping itu ada juga kemiskinan absolut yaitu kemiskinan karena keadaan seperti umur, dan pensiunan karena itu pula untuk kemiskinan seperti ini sudah ditanggung oleh Pemerintah.
Hal lain dijelaskan Jefry, Kepada Sekda yang baru saja dilantik dan kepada kepala Bappeda terhadap usulan pembangunan yang sekiranya perlu di multiyearkan agar segera dilakukan karena dengan pola multiyear pembangunan daerah diuntungkan begitu juga bagi kontraktor karena tender cuma satu kali saja, gunanya untuk percepatan pembangunan.
Sisi lain Jefry juga menyampaikan kepada Kadis P&K Jawahir, agar mulai tahun ini dapat diberlakukan program sekolah gratis bagi anak sekolah dan tidak ada lagi yang namanya uang pembangunan,uang bangku atau uang perpisahan, dan beri waktu rekreasi bagi peserta paskibraka yang telah bekerja keras menyukseskan jalannya acara perayaan 17 Agustus.(adv/hms)

Next > |
---|