Medan-Aksi demonstrasi sebagai bentuk solidaritas untuk para korban kekerasan di Mesir, terus berlangsung di beberapa daerah di Indonesia. Di Medan, aksi demonstrasi itu diikuti Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho. Aksi demonstrasi yang digagas Ikatan Da’i Indonesia (Ikadi) Sumut ini diikuti ribuan orang. Massa sebelumnya berkumpul di Masjid Agung, Jalan Diponegoro, Minggu (18/8) kemudian bergerak menuju Bundaran Majestik di Jalan Gatot Subroto.
Di sini, Gubernur Gatot pun ikut berorasi. Dia mengungkapkan keprihatinannya serta mengecam aksi kekerasan dan pembantaian warga Mesir oleh militer.
"Kalau hari ini kita berdiri di bundaran ini, karena prihatin terhadap kondisi saudara kita di Mesir," ujar Gatot.
Mesir, kata dia, adalah negara yang memiliki kontribusi besar bagi bangsa Indonesia. Salah satunya adalah negara yang pertama mengakui kemerdekaan Indonesia. Di samping itu, bantuan masyarakat Mesir besar dukungannya bagi mahasiswa Indonesia yang studi di sana.
Dia mengatakan, tidak ada balasan bagi yang berbuat ihsan kecuali ihsan. Kalau mesir sudah berbuat ihsan, ujar Gatot, maka sudah sewajarnya kita berbuat ihsan. Gatot lantas mengungkapkan keprihatinnya atas peristiwa di Mesir yang menciderai demokratisasi dan dan melanggar Hak Asasi Manusia (HAM).
"Kita ingin hidup di dunia dengan menjunjung demokrasi dan HAM dan, ini adalah pelanggaran HAM," tegas Gatot.
Menurutnya, Indonesia yang sedang menuju demokrasi yang baik, tentu tidak ridho atas kekerasan di Mesir. Dukungan terhadap Mesir merupakan bentuk dukungan untuk penegakan demokrasi dan HAM.
"Tragedi mesir, adalah tragedi yang memprihatinkan bagi Sumatera Utara, Indonesia dan dunia," katanya.
Aksi solidaritas ini juga diikuti dengan pengumpulan sumbangan untuk para korban kekerasan di Mesir. Para pendemo mengumpulkan sumbangan dan menggelar lelang barang. Dalam kesempatan itu, Gatot membeli peci khas mesir seharga Rp 50 juta untuk dana amal bagi warga Mesir. (dtc/mel)
