PANGKALAN KERINCI-Kepala Dinas Pendidikan Pelalawan, MD Rizal beserta seluruh kepala bidang menghadiri acara Rembuk Nasional membahas status Rancangan Sekolah Bertaraf Internasional dipimpin Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, M Nuh di Jakarta, akhir pekan lalu. Kegiatan itu dihadiri seluruh Kadisdik se-Indonesia yang digelar selama tiga hari.
”Saya bersama para kabid ikut menghadiri acara Rembuk Nasional untuk membahas keberadaan RSBI dan Tunjangan Profesi Pendidik guru se-Indonesia di Kemendikbud," ujar Rizal kepada Haluan Riau, Minggu (10/2).
Selain membahas masalah RSBI pasca dibubarkan MK, pada kesempatan itu, juga dibahas masalah Pendidikan Menengah Universal, persiapan Akademi Komunitas, sosialisasi pelaksanaan kurikulum pendidikan 2013, pelestarian dan pengembangan kebudayaan Indonesia untuk memperkuat karakter bangsa, diplomasi dan budaya, serta membahas tata kelola pendidikan dan budaya Indonesia.
”Semua agenda dibahas bersama Kemendikbud," ujarnya.
Rizal mendukung keputusan MK yang mempermasalahkan ketidakadilan yang terjadi dalam proses belajar di RSBI, sehingga perlu dibubarkan.
”Tapi sistem peningkatan kualitas pendidikan yang dibangun di RSBI harus didukung dan yang tidak bagus prosesnya perlu dikoreksi. Karena itu, untuk mempertegas pengkajian sistem peningkatan mutu pendidikan di sekolah itu, akan dibahas bersama Kemendikbud," ujarnya.
Begitu juga terkait dana TPP guru yang digugat ke KPK akibat ditemukannya anggaran yang megendap hingga Rp10 triliun. Namun, di Pelalawan anggaran itu telah dicairkan kepada masing-masing guru yang berhak menerimanya.
”Pada triwulan I telah dicairkan April 2012 sebanyak Rp8,3 miliar untuk 901 guru PNS. Triwulan kedua dibayarkan Rp8,3 miliar, dan triwulan III dicairkan Oktober 2012 lalu untuk 954 orang guru,” ujar MD Rizal.
Sedangkan triwulan IV, kata Rizal, belum disalurkan karena adanya perubahan SOTK. Namun, mulai bulan Februari ini, dana TPP triwulan IV sebesar Rp8,2 miliar itu sudah dibayarkan kepada 952 orang guru. ***

Next > |
---|