Haluan Riau

Saturday, Feb 16th

Last update05:00:00 PM GMT

You are here: PENDIDIKAN Kurikulum Baru Segera Diberlakukan

Kurikulum Baru Segera Diberlakukan

PEKANBARU-Tahun ajaran baru mendatang, sekolah sudah harus menggunakan kurikulum baru.  Namun kurikulum baru tersebut  belum berlaku di semua tingkatan pendidikan. Menurut Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Riau, H Abdul Kadir, Rabu (13/2), di tingkat Sekolah Dasar, penerapan kurikulum baru tersebut, baru dilakukan untuk siswa yang duduk di kelas I-IV, sedangkan siswa kelas V-VI belum sama sekali. Di tingkat SMP, baru diterapkan untuk siswa kelas VII (kelas I), sedangkan penerapan untuk siswa kelas VIII dan IX belum dilakukan. Kemudian untuk SMA/SMK, penerapannya baru dilakukan di kelas X. "Tahun ajaran baru nanti, semua tingkat pendidikan harus menggunakan kurikulum yang baru. Tetapi sampai saat ini, justru masih banyak sekolah yang menerapkannya,"ujarnya kepada wartawan.
Kadir menjelaskan, dari 44.609 jumlah sekolah SD secara nasional, sasaran penerapan kurikulum 2013 tersebut baru diterapkan di 30 persen sekolah. Sementara penerapannya di tingkat SMP dan SMA sederajad sudah dilakukan di seluruh sekolah. Dimana, tingkat SMP jumlah secara nasional ada 36.434 sekolah, SMA 11. 535 sekolah dan SMK 9.875 sekolah. "Hanya saja untuk di SMP dan SMA sederajad, penerapannya belum di seluruh kelas,"ucap Kadir.
Meski begitu, Kadir mengaku, kurikulum baru itu juga telah disiapkan untuk semua jenjang. Kemudian pada bulan Maret mendatang, juga akan dilakukan pelatihan bagi guru. Pelatihan itu nantinya ditujukan pada guru inti yang telah mempunyai sertifikat instruktur. "Pelatihan ini lebih difokuskan untuk guru yang akan mengajarkan mata pelajaran yang menggunakan kurikulum baru 2013 nanti,"imbuhnya.
Diterangkannya lagi,  untuk di tingkat SD, pelatihan pertama kali ditujukan untuk kepala sekolah, guru agama dan guru Penjaskes. "Mata pelajaran lain seperti IPS, Matematika dan Bahasa Indonesia tetap dipelajari. Tapi untuk Matematikan dan IPS baru akan dipelajari di kelas V dan VI,"kata dia. Lalu, pelatihan di tingkat SMP akan diikuti oleh Kepsek beserta guru yang mengajar mata pelajaran IPA, IPS, Penjaskes, agama, seni budaya, Bahasa Indonesia, bahasa Inggris, PKn dan Matematika.
Sedangkan di tingkat SMA, selain diikuti Kepsek dan pengasuh mata pelajaran bahasa Indonesia, matematika, sejarah dan guru bimbingan konseling, pelatihan juga ditujukan dan disesuaikan dengan peminatan siswa. Hal ini mengingat karena di kurikulum baru 2013 tidak akan ada lagi penjurusan IPA dan IPS. "Yang dulunya penjurusan, dikurikulum baru nanti namanya menjadi program peminatan. Dari program peminatan inilah, fungsi guru bimbingan konseling akan sangat penting terutama untuk mengetahui minat para siswa,"tuturnya.

AddThis Social Bookmark Button

Add comment


Security code
Refresh