Haluan Riau

Thursday, Sep 26th

Last update06:47:56 PM GMT

You are here: DAERAH KUANTAN SINGINGI Pemkab dan Polres Tutup Mata

Pemkab dan Polres Tutup Mata

TELUK KUANTAN-Pasca pengusiran oleh warga akhir Agustus lalu, hingga sekarang aktivitas Penambangan Emas Tanpa Izin di sepanjang aliran Sungai Kuantan tepatnya persis di gelanggang pacu jalur Kecamatan Sentajo Raya yang berada di wilayah Desa Pulau Komang Kecamatan Sentajo Raya dan wilayah Desa Seberang Taluk Hilir Kecamatan Kuantan Tengah saat ini tetap marak bahkan sudah menjamur. Hasil pantauan Haluan Riau, Minggu (8/9) kemarin, terlihat puluhan rakit dompeng di lokasi tersebut berjejer dengan lantang sehingga dengan jelas terlihat dari jalan.
Salah seorang warga yang sedang berada di lokasi tersebut saat berbincang dengan Haluan Riau menyebutkan kondisi ini sudah berlangsung lebih dari satu bulan.
Hampir setiap hari jumlahnya terus bertambah, karena mungkin mereka sudah merasa aman, karena kabarnya memang mereka memberikan setoran sama anggota (Polisi-red)," ujarnya sambil menolak untuk membeberkan identitasnya.
Sementara itu koordinator komunitas pecinta lingkungan "Kuantan Cares" Wahyu Diputra ketika dikonfirmasi terkait kondisi ini sangat menyayangkan sikap ketidak pedulian aparat terkait hal tersebut.
Bagaimana mau memberantas PETI yang ada di hutan-hutan sana, di halamannya sendiri saja dibiarkan. Jadi kita tidak tahu apakah aparat ini tutup mata atau memang sudah main mata,"ujar Wahyu.
Seharusnya menurut Wahyu, kalau untuk di lokasi tersebut tidak ada alasan untuk tidak ditindak. "Ini kan ibaratnya sudah termasuk di dalam kota, seharusnya tidak ada alasan bagi aparat terkait untuk berdiam diri kalau memang punya komitmen untuk itu, "ungkapnya.
Kapolres Kuansing, AKBP Wendry Purbiantoro saat dihubungi melalui telepon selulernya mengaku pihaknya sudah mencoba untuk berkoordinasi dengan tim terpadu yang dibentuk oleh Pemerintah Kabupaten Kuansing."Itu kan bukan tanggung jawab polisi saja, jadi sejak kemaren-kemaren kita sudah koordinasikan dengan tim terpadu, tapi jawabnya tarsok tarsok (ntar besok) saja,"ujarnya.
Apalagi menurut Wendry, saat ini personilnya terkonsentrasi dalam pengamanan Pilgubri. "Sekarangkan tahapan Pilgubri mau pleno di Kecamatan, jadi kita konsentrasi ke pengamanan di sana, tapi kalau memang tim terpadu mau turun dan minta pasukan ke kita, pasti kita siapkan,"ungkapnya.
Ditambah lagi terkait PETI di kawasan tersebut menurut Wendry, kebanyakan merupakan keluarga dari pejabat Pemkab Kuansing."Yang di situ itu kan ada juga keluarga ketua DPRD, jadi kalau turun sama-sama dengan tim terpadu kan lebih enak, "tuturnya.
Secara tepisah, ketua tim terpadu pemberantasan PETI Pemkab Kuansing yang juga Asisten I Setda, Erlianto menyayangkan sikap Kapolres yang seolah-olah melempar tanggung jawabnya."Kenapa harus nunggu tim terpadu, tugas tim itu hanya mengkoordinasi, sementara untuk penindakan itu jelas tugas polisi, nah sekarang sudah tahu dan jelas itu pelanggaran, kenapa tidak langsung saja ditindak,"ujar Erlianto.
Seharusnya menurut Erlianto, Kapolres harus ingat komitmennya dalam hal ini. "Kita ingat komitmen beliau salah satunya ia sampaikan saat seminar PETI kemaren, katanya tidak akan pandang bulu dan akan membersihkan PETI ini, tapi nyatanya tidak terbukti, " ujarnya lagi.(ultra sandi)

AddThis Social Bookmark Button

Add comment


Security code
Refresh