TEMBILAHAN-Sebanyak 190 anggota Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Inhil mengikuti sosialisasi HIV/AIDS dan autis pada anak di Gedung Wanita, Tembilahan, Selasa (20/11). Sosialisasi menghadirkan dua narasumber, yaitu Johannes Purwanto, Pimpinan Klinik Spesial Kids Pekanbaru serta Syahril Djafril, staf Bidang Promkes dan Gizi Dinas Kesehatan Provinsi Riau.
Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kabupaten Inhil, R Rida Indaryanti mengatakan, penyakit AIDS merupakan penyakit menular yang mematikan. Tidak hanya orang dewasa, penyakit AIDS juga menyerang bayi dan anak. yang Setiap tahun ratusan anak seluruh Dunia terinfeksi HIV dan meninggal akibat AIDS karena tidak mendapat penganan yang sesuai.
“Setiap harinya di seluruh dunia sekitar 2.000 anak usia 15 tahun ke bawah terinfeksi HIV akibat penularan dari ibu ke bayinya. Sekitar 1400 anak usia di bawah 15 tahun juga meninggal akibat AIDS. Sementara 6.000 orang usia produktif antara 15-24 tahun terinfeksi HIV,” tutur R Rida Indaryanti.
Demikian pula halnya dengan Autis pada anak, juga perlu mendapat perhatian serius semua pihak. Meskipun, Autis bukan merupakan penyakit menular seperti AIDS, namun penderita Autis juga membutuhkan penanganan serius.
“Penyakit autis adalah penyakit yang biasanya menyerang anak-anak. Dimana, anak yang menderita autis biasanya mengalami dunia yang berbeda dari anak-anak normal. Penderita autis kesulitan berkomunikasi dengan orang lain dan kesulitan mengekspresikan dirinya dengan kata-kata,” terangnya.
Ini tentu saja butuh perhatian ekstra dan kasih sayang total dari orang-orang di lingkungannya tinggal. Meskipun, menderita autis, namun mereka juga memiliki kelebihan yang biasanya tidak dimiliki anak-anak normal pada umumnya.
“Tergantung kita sebagai orangtua apakah bisa melihat bakat yang dimiliki anak yang menderita autis dan mengembangkan bakat itu,” tambahnya.
Oleh karena itu, ia mengajak untuk bersama-sama mengenal lebih jauh dan memberi perhatian kepada penderita HIV/AIDS dan anak autis, karena mereka membutuhkan rangkulan dan penanganan yang lebih dari semua pihak.
Ketua Dharma Wanita Kabupaten Inhil, Hj Hariati Alimuddin menjelaskan, kegiatan tersebut dilaksanakan memperingati HUT Dhama Wanita Persatuan Kabupaten Inhil ke-13, yang jatuh pada Desember 2012 mendatang.
“Seminar bertujuan agar anggota Dharma Wanita mengetahui ciri-ciri yang harus dilakukan dalam penanganan anak-anak berkebutuhan khusus. Sehingga, kita dapat memberikan pendidikan dan penanganan yang benar serta bisa mengetahui pencegahan penularan penyakit HIV/AIDS,” imbunya. (jum)
Next > |
---|