TEMBILAHAN-Ratusan massa yang tergabung dalam Serikat Pekerja Seluruh Indonesia Kabupaten Inhil dan HMI Tembilahan bersama gabungan Mahasiswa Unisi menggelar aksi damai di Kantor Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Inhil, Selasa (20/11). Massa meminta Pemkab Inhil melalui Disnakertrans menaikan UMK Kabupaten Inhil yang saat ini dianggap tidak mencukupi kehidupan para buruh. Dalam orasinya, demo yang mendapat pengamanan Polres Inhil, menyampaikan saat ini UMK Kabupaten Inhil yang ditetapkan dalam kesepakatan Dewan Pengupahan sebesar 1.470.000 sama sekali tidak seimbang dengan kebutuhan hidup para buruh saat ini. Untuk itu, massa meminta Pemkab Inhil menaikkan nilai tersebut menjadi Rp1,9 juta atau Rp2 juta.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Inhil, Hafitsah langsung memanggil beberapa perwakilan demonstran untuk melakukan dialog. Dalam dialog, perwakilan SPSI mengatakan nilai UMK Kabupaten Inhil yang ditetapkan rapat penetapan UMK pada 14 November lalu dinilai sangat rendah dibanding kebutuhan hidup yang ditanggung para buruh.
“Kita Kecewa dengan kenaikan 18 persen dari jumlah UMK yang nilainya hanya Rp1.470.000. Bagi kita nilai ini tidak cukup memenuhi kebutuhan hidup di Inhil,” jelas Nurhan, Sekretaris SPSI Inhil.
Menanggapi tuntutan tersebut, Kadisnakertrans, Hafitsah mengatakan pihaknya menampung aspirasi tersebut dan akan segera menindaklanjuti dengan mengundang Dewan Pengupahan untuk melakukan rapat kembali.
“Kita hargai aspirasi dan keinginan kawan-kawan buruh. Oleh sebab itu akan kita bawa ke Dewan Pengupahan. Pasalnya hingga saat ini kesepakatan itu juga memang belum ditandatangani Gubernur. Artinya masih ada kesempatan untuk melakukan upaya pembahasan kembali,” jelasnya.
Menyikapi tuntutan buruh menaikan UMK sebesar 40 persen, pihaknya tidak bisa memberikan komentar apa-apa, hanya saja pihaknya akan melakukan upaya kepada Dewan Pengupahan untuk kembali melihat hasil kesepakatan 14 November lalu.
“JIka dikaji dari jumlah UMK dan dibandingkan dengan KHL Kabupaten Inhil, memang kita akui angka tersebut belum memenuhi. Tetapi kita juga tidak bisa mengomentari tuntutan 40 persen karena kita bukan pembuat kebijakan, tapi akan kita upayakan,” jelasnya.
Datangi Kantor Bupati
Setelah menyampaikan tuntutannya, massapun bergerak ke Kantor Bupati Kabupaten Inhil untuk kembali menyampaikan aspirasi tentang harga kelapa yang saat ini terus mengalami penurunan.
Di Kantor Bupati para Demonstran yang ingin bertemu langsung Bupati Kabupaten Inhil hanya dapat bertemu dengan Sekda dan Kadisbun Inhil. Kemudian massapun menjemur kedua pejabat daerah tersebut di bawah terik matahari sembari menyampaikan orasi.
Dalam orasinya, perwakilan mahasiswa Unisi, Syar’I arif menganggap Pemkab Inhil sama sekali tidak peduli dengan nasib petani kelapa di Inhil. Turunnya harga kelapa yang tidak diiringi sikap pemerintah, membuktikan pemerintah tidak berpihak kepada para petani kelapa Inhil.
Namun Sekda Inhil, Alimudin menegaskan Pemkab Inhil akan tetap memperjuangkan permasalahan dan mencari solusi yang baik. “Kita bukan tidak peduli dengan permasalahan ini, tapi untuk menyelesaikan masalah ini tentunya perlu proses. Kita akan tetap memperjuangkan masalah ini,” jelasnya.
Merasa tidak puas dengan jawaban, massapun bergerak ke Gedung DPRD Kabupaten Inhil, dengan tuntutan yang sama. Salah seorang orator di hadapan beberapa anggota DPRD yang hadir, menegaskan pihaknya akan menentang anggota dewan pada Pemilu legislatif mendatang jika permasalahan ini tidak bisa diatasi.
“Jika bapak bapak anggota Dewan tidak bisa mengatasi permasalahan ini, ingat wajah saya, saya orang pertama yang menentang bapak dalam Pemilu nanti,” cetus perwakilan demonstran.
Namun aksi tersebut kembali menempuh dialog di dalam gedung setelah beberapa perwakilan pendemo dipanggil melakukan dialog bersama anggota Dewan. (ARIO GUSRA)
Next > |
---|