PASIRPANGARAIAN-Wakil Bupati Rokan Hulu, H Hafith Syukri, dalam waktu dekat mengumpulkan seluruh Kepala Kantor Urusan Agama se-Kabupaten Rohul. Pemanggilan dilakukan, terkait dengan angka pencabulan terhadap anak di Rohul yang jumlahnya semakin meroket. Wabup kepada wartawan akhir pekan lalu menuturkan, Kepala KUA di setiap kecamatan harus ikut berperan memberikan pembinaan agama kepada masyarakat.
Wabup mengatakan, Rokan Hulu yang berjuluk Negeri Seribu Suluk identik dengan kegiatan keagamaan. Berbagai program keagamaan telah dicanangkan dan dilaksanakan Pemerintah Kabupaten, agar masyarakat dapat menjalani kehidupan sesuai koridor agama.
"Namun yang sangat disayangkan, sesuai dengan informasi yang disampaikan Kejari, dari bulan Januari-Maret 2013 terdata 13 kasus pencabukan anak di bawah umur, sementara sepanjang tahun 2012 tercatat 25 kasus, artinya periode awal tahun ini saja angkanya sudah cukup tinggi," terangnya.
Untuk menekan angka tersebut, lanjut Wabup, pihaknya akan melakukan beberapa terobosan, salah satunya melibatkan KUA kecamatan untuk memberikan pembinaan kepada masyarakat.
"Kita prihatin terhadap permasalahan meningkatnya kasus pencabulan anak di bawah umur di daerah kita. Saya instruksikan seluruh pihak termasuk masyarakat, bisa berperan serta agar tindakan amoral dan asusila tidak lagi terjadi di daerah kita ini. Sehingga perlunya melakukan pembinaan, bagi anak-anak, remaja dan orangtua di daerah kita ini," imbau Wabup.
Prihatin Sementara itu, Plt Kepala Kejaksaan Negeri Pasir Pangaraian, Sugiatno, melalui Kasi Pidum, Andre, akhir pekan lalu mengatakan, sangat prihatin atas meningkatnya perkara tindak pidana umum (Pidum) terkait pencabulan anak di bawah umur yang mereka tangani, hasil limpahan dari perkara Polres.
"Kita berharap peran serta instansi terkait di jajaran Pemkab Rohul, segera melakukan pembinaan terhadap permasalahan asusila atas prilaku sejumlah oknum masyarakat, terhadap anak," ujarnya.
Dirinya melihat, permasalahan tersebut terjadi, karena kurangnya pembinaan di masyarakat, sehingga menyebabkan perbuatan asusila terjadi. "Padahal dengan julukan Negeri Seribu Suluk bagi Rohul seharusnya kasus asusila khususnya pencabulan anak di bawah umur tidak terjadi. Kemudian, faktor lain disebabkan, dengan belum meratanya pemasangan listrik ke desa-desa, sehingga berdampak kurangnya aktifitas masyarakat di malam hari," ungkapnya.(adv/humas)

Next > |
---|