Haluan Riau

Wednesday, May 22nd

Last update10:57:41 PM GMT

You are here: DAERAH ROKAN HULU Urutan Kedua Terbanyak Miliki Alat Berat

Urutan Kedua Terbanyak Miliki Alat Berat

PASIRPANGARAIAN-Kabupaten Rokan Hulu menduduki posisi kedua terbanyak memiliki kendaraan alat berat, setelah posisi pertema di tempati Pelalawan. Hanya saja, baru sebagian yang rutin membayar pajak. Untuk itu, ke depannya, penerimaan pajak alat berat tersebut akan ditingkat. Demikian disampaikan Kepala Dinas Pendapatan Provinsi Riau melalui Kepala UPTD Rohul, Zulkafli, kepada wartawan, akhir pekan lalu.Disampaikannya, untuk meningkatkan kepedulian perusahaan yang memiliki alat berat yang belum membayar pajak, di tahun 2013 ini, pihaknya akan melakukan sosialisasi di berbagai perusahaan yang ada di 16 kecamatan di Kabupaten Rokan Hulu. Di mana, dari  hasil pendataan tahun 2011 lalu, ada 18 Perkebunan Kelapa Sawit (PKS), pendataan tahun 2012 menjadi 28 kegiatan dengan delapan di antaranya non kebun.


Menurut Zulkafli, dalam tahun 2012, pada perkebunan di Rohul terdapat 118 alat berat, dari jumlah tersebut , baru 103 yang membayar pajak alat berat secara rutin dengan perolehan anggaran sebesar Rp450 juta.


Untuk meningkatkan hasil pungutan tersebut, strategi untuk memudahkan pelayanan pajak selain membentuk tim yustisi, juga membuat Unit Pengumpulan (UP) seperti yang sudah dilaksanakan di Dalu-Dalu, Koto Tengah dan Ujung Batu.


"Ke depan, pihak UPT Rohul akan melangkah pada kegiatan masyarakat, seperti alat berat yang dimiliki kuari dan alat berat milik pemerintah. Di mana, setiap alat berat itu harus membayar pajak sesuai Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor 24 Tahun 2012, tentang  Bea Balik Nama Kenderaan Bermotor (BBNKB) dan Pajak Kenderaan Bermotor (PKB)," ungkapnya.


Zulkafli menambahkan, untuk pajak BPNKB, penerimaan pajaknya baru sekitar Rp245 juta, sedangkan PKB Rp140 juta."Agar penerimaan pajak dapat meningkat secara signifikan, pihak UPT Rohul bekerja sama dengan Mapolres terkait pemungutan pajak agar dapat terlaksana dengan baik," jelasnya.


Zulkafli mengakui, saat ini tenaga untuk pemungut pajak ke lapangan masih minim, kemudian infrastruktur perpajakan seperti kantor dan fasilitas lainnya juga masih minim. "Kita berharap ke depan pendapatan PAD bisa ditingkatkan lagi melalui pemungutan pajak," harapnya.(adv/humas)

AddThis Social Bookmark Button

Add comment


Security code
Refresh