JAKARTA (HR)-Nilai tukar rupiah di pasar spot pada Rabu (11/12) melemah hingga menembus level Rp12.000. Rupiah kembali melorot ke posisi Rp12.015 per dolar Amerika Serikat atau melemah 0,80 persen dibandingkan posisi kemarin yang ditutup pada posisi Rp11.920.
Sementara kurs tengah dollar AS yang dipatok Bank Indonesia (BI) kemarin ada di posisi Rp11.985 per dollar AS.
Hari ini nilai tukar rupiah diproyeksikan bergerak variatif di perdagangan. Turunnya indeks dollar AS masih akan dikonfirmasikan dengan kebijakan soal BI rate yang rencananya diumumkan pada Kamis (12/12).
Menurut riset Samuel Sekuritas Indonesia, Dollar Index terpangkas 0,21 persen sampai dini hari tadi, sementara tingkat imbal hasil obligasi Pemerintah AS tenor 10 tahun turun 3,83 basis poin. Mata uang utama dunia menguat bersama-sama, dipimpin oleh dollar Australia atas dollar AS dengan kenaikan 0,43 persen.
Indeks Dow Jones dan S&P 500 juga melemah cukup tajam semalam waktu Indonesia. Ketatnya likuiditas rupiah semakin terasa di sektor perbankan di sisi lain.
Menurut data OJK, sampai Oktober lalu, dana pihak ketiga (DPK) di perbankan turun 0,46 persen. Penurunan terbesar terjadi pada simpanan dengan nominal rupiah antara Rp 2-5 miliar yang turun 1,54 persen menjadi Rp334,21 triliun. Sementara simpanan nasabah dengan nominal di bawah Rp 200 juta masih menunjukkan tren kenaikan.
Sementara kemarin laju nilai tukar rupiah kembali melemah seiring antisipasi pasar jelang Rapat Dewan Gubernur BI pekan ini. Meski di awal pekan tidak ada rilis data-data AS, rilis positif data-data ketenagakerjaan sebelumnya telah membuat laju dollar AS terus bergerak naik dan berimbas pada pelemahan rupiah.(kcm/dar)

Next > |
---|