PEKANBARU (HR)-Warung internet di Kota Pekanbaru, beroperasi tanpa mengenal batas waktu, dikhawatirkan merusak moral anak didik. Anggota Komisi III DPRD Kota Pekanbaru, Esweli mengatakan, harus ada batasan yang tegas, terutama bagi siswa.
"Kita harapkan ada batasan-batasan untuk siswa khususnya dalam kunjungan ke warnet,"kata Esweli, Rabu (29/1).
Menurut pengamatannya, warnet beroperasi selama 24 jam. Kondisi ini harus diantisipasi untuk menjaga moral generasi, terutama anak didik. Pemilik warnet seharusnya dapat membatasi jam kunjung pelajar di warnetnya. Akibat warnet ini, berbagai kejahatan pun muncul dan pelakunya adalah anak-anak berstatus pelajar.
"Maka kita sangat berharap kerja sama pemilik warnet untuk menjaga anak-anak kita dari informasi negatif di media internet," ungkap Esweli.
Saat ini rata-rata warnet buka selama 24 jam, dan pemilik warnet cenderung tidak perdulikan batasan umur dan status pelanggan di warnetnya tersebut. Anak-anak bebas bermain game bahkan menonton tayangan asusila.
"Padahal, media internet ini banyak dampak positifnya kalau kita pandai memanfaatkan, tapi tak sedikit pula pengaruh negatifnya jika informasi yang disampaikan tidak difilter. Apalagi anak-anak yang emosinya masih labil," terang politisi Partai Gerindra ini.
Eswlly meminta agar Pemko, dalam hal ini Dishubkominfo dan Satpol PP turun ke lapangan memantau jam operasional warnet dan pengunjungnya. "Ini yang perlu dipantau Pemko," katanya.***
| Next > |
|---|
