TELUK KUANTAN (HR)-Riau Coruption Watch mendesak pihak Kejaksaan Tinggi Riau melakukan operasi tangkap tangan terhadap dugaan pungutan liar yang terjadi di jembatan timbang Muara lembu, Kecamatan Singingi. "Kelebihan tonase muatan ini seharusnya bisa diantisipasi dengan adanya jembatan timbang, namun disinyalir lewatnya truk-truk bermuatan melebihi tonase tersebut dengan memberikan upeti kepada oknum petugas jembatan timbang. Kita minta Kejati Riau melakukan operasi tangkap tangan," ujar Direktur RCW Mayandri Suzarman kepada Haluan Riau, Jumat (6 /12).
Menurutnya, banyaknya ruas jalan yang rusak sekarang ini, jelas menambah dugaan kalau praktik pungli di jembatan timbangan ini masih berlangsung.
Meskipun saat ini katanya, pihak Kejati Riau tengah melakukan penyelidikan terhadap dugaan pungli di jembatan timbang di Kuansing. Namun demikian di lapangn masih banyak ditemukan truk kelebihan tonase melewati jalan nasional.
Untuk itu RCW, mengharapkan agar Kejati segera menetapkan tersangka dalam kasus ini dan melakukan investigasi dengan operasi tangkap tangan terhadap oknum petugas yang kedapatan menerima upeti dari para sopir truk yang melintas dan masuk kejembatan timbang.
Pantauan Haluan Riau beberapa pekan terakhir, muatan mobil truk yang melintas terutama batu bara dan kayu alam serta mobil lainnya makin menjadi-jadi. Bahkan akibat muatan melambung yang dibawa mobil batu bara banyak terlihat tumpahan material di jalan nasional.
Akibatnya saat ini mulai banyak ditemukan jalan rusak dan bergelombang di ruas jalan nasional di Kuansing, bahkan jalan yang baru saja dilakukan pengaspalan sudah banyak yang bergelombang akibat beban jalan tidak sesuai dengan muatan mobil yang melintas.(rob)
| Next > |
|---|
