PEKANBARU-Saat ini potensi zakat di Indonesia mencapai Rp217 triliun pertahunnya. Dari jumlah tersebut sangat berdampak pada pemberdayaan ummat. Namun sangat disayangkan, baru dua persen dari jumlah tersebut yang bisa digarap karena kurangnya lembaga yang mengelola. "Meski jumlah pencapaian itu relatif sedikit, namun dengan tumbuh dan berkembangnya kesadaran masyarakat dalam menunaikan zakat melalui lembaga amil zakat merupakan hal yang positif dan menggembirakan," ungkap Direktur Utama PKPU, Agung Notowiguno saat peresmian Kantor PKPU Lembaga Kemanusiaan Nasional yang terletak di Jalan Paus Ujung Pekanbaru.
Dijelaskannya, kehadiran PKPU di Pekanbaru untuk membantu lembaga pengelolaan zakat dari kalangan muzaki. Apalagi, Riau adalah wilayah pusat pertumbuhan ekonomi yang tergolong pesat di kawasan Sumatera.
PKPU Lembaga Kemanusiaan Nasional merupakan cabang yang ke-47 di Indonesia dan keenam di Sumatera, yang berdiri sejak 1999. PKPU adalah lembaga zakat nasonal yang memfasilitator dan sebagai mitra bagi perusahaan atau lembaga yang ada di wilayah Riau.
"Dengan sasaran 653 orang secara nasional, dengan menjalankan tiga progam yakni kegawat daruratan, rehabilitasi untuk daerah pasca bencana dan redevelopment," ujar Agung.
Hadir dalam acara tersebut, Kabid Politik Kesbanglinmaspol, Arief Resnaldi, Direktur Kemitraan, Nana Sudiana, Kepala Regional Sumatera, Faridansyah dan Kepala Cabang PKPU Pekanbaru, Rahmad.
Dikatakan, PKPU juga memiliki produk unggulan, yakni program tabungan peduli yang didistribusikan ke sekolah. Program ini lebih mengutamakan untuk sekolah yang berada di pelosok atau pedalaman, dengan melakukan program bedah sekolah dengan memberikan bantuan mulai dari pembangunan gedung, sarana dan prasarana, alat penunjang pendidikan dan lainnya.
Dengan kehadiran PKPU di Pekanbaru diharapkan, bisa lebih memberikan pilihan bagi perusahaan yang ada di Riau untuk melakukan kerja sama dalam membantu antar sesama. Hingga kini, tercatat yang sudah terdaftar sebagai relasi yakni sebanyak 32 ribu perusahaan dan individu.(nie)
| Next > |
|---|
