PEKANBARU-Pesatnya pertumbuhan penduduk di Kota Pekanbaru yang mencapai 1 juta jiwa lebih, juga berdampak kepada peningkatan potensi produksi sampah. Bahkan saat ini produksi sampah bisa menembus angka 1.000 ton/hari. Guna mengatasi kondisi tersebut, Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Pekanbaru berinisiatif merancang program melakukan daur ulang sampah yang terkumpul dan menjadikannya bahan yang dapat dimanfaatkan kembali.
Hal ini disampaikan langsung Kepala DKP Pekanbaru, Syafril, Rabu (16/4) kepada wartawan. Ia menjelaskan, langkah yang ditempuh untuk mengolah kembali sampah dengan mendaur ulang tersebut juga mendapatkan respon dari sejumlah investor.
"Nantinya melalui daur ulang ini, sampah-sampah yang telah terbuang bisa dimanfaatkan kembali dan diolah sebagai bahan bakar, tenaga listrik ataupun dijadikan kerajinan tangan," ujarnya.
Menurut Syafril, pihaknya akan melakukan seleksi terhadap investor yang berminat. Hal tersebut ditujukan untuk menjalinkerja sama antara kedua belah pihak sehingga bisa saling menemukan solusi dalam mengatasi tingginya volume sampah di Pekanbaru.
Meski begitu, ia mengaku sampai saat ini DKP masih terkendala jumlah armada pengangkut sampah, apalagijika untuk mengelola sampah di Pekanbaru yang mencapai volume seribu ton/harinya.
DKP
Dengan kondisi kurangnya armada tersebut, sambungnya, sampah di Pekanbaru baru bisa terkelola sebanyak 300 ton/harinya. Ia mengungkapkan, untuk wilayah seluas Pekanbaru, jumlah armada yang dibutuhkan DKP idealnya sebanyak 60 armada pengangkut sampah. Namun saat ini DKP baru memiliki 22 unit armada."Itupun yang bisa beroperasi hanya 17 unit,"imbuhnya.
Dijelaskanya, sejauh ini DKP masih sebatas pengangkutan sampah dari Pekanbaru ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA), sehingga untuk upaya daur ulang masih tergolong belum maksimal dan hanya sebatas pembuatan pupuk kompos.
Menurut dia, belum ada upaya daur ulang yang dilakukan secara besar-besaran. Hanya saja, ia menyebutkan sudah ada empat titik di Kota Pekanbaru yang digunakan untuk pembuatan kompos dari sampah organik yang merupakan sampah yang diambil dari pasar-pasar.
"Kita tidak mau berpangku tangan dengan kondisi itu. Yang jelas DKP akan terus lakukan pemanfaatan armada dengan semaksimal mungkin agar Pekanbaru tetap bersih dan indah,"pungkasnya. (sar)

Next > |
---|