Haluan Riau

Friday, Apr 19th

Last update08:43:26 PM GMT

You are here: PEKANBARU ZONA PEKAN Satu Siswa Ikut UN di Lapas

Satu Siswa Ikut UN di Lapas

PEKANBARU-berdasarkan informasi yang diperoleh Haluan Riau dari Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, UN reguler yang dilaksanakan tahun ini diikuti seorang siswa binaan di Lapas Kelas II B Pekanbaru. Ketua UN Pekanbaru, H Abdul Jamal, kepada Haluan Riau, Senin (15/4) siswa yang mengikuti UN di lapas tersebut merupakan siswa Jurusan Teknik Kendaraan Ringan SMK Masmur. Hanya saja, pihaknya baru mendapatkan laporan siswa yang tersandung hukum tersebut ikut ujian di saat UN sudah dilaksanakan.
Padahal mestinya, Disdik Pekanbaru harus menerima laporan itu jauh hari sebelum UN dilaksanakan. Ada satu orang siswa ikut UN di Lapas atas nama Rizki Ramdani Harahap, siswa Teknik Kendaraan Ringan SMK Multi Mekanik Masmur.
Satu "Tapi kita baru tahu sekarang setelah menerima laporan suratnya dengan Nomor 373/SMK-MM/IV/2013,"ujarnya kepada Haluan Riau.
Ia mengaku, keikutsertaan siswa yang bersangkutan tersebut tentu juga diawasi oleh pengawas di Lapas dan pengawas silang dari sekolah sendiri.
Tinjau  hari pertama Ujian Nasional tingkat SMA/MA dilaksanakan, Senin (15/4), Kadisdik Riau, HM Wardan menyempatkan diri memantau langsung pelaksanaan ujian di dua sekolah sekaligus, yakni SMA 5 Pekanbaru dan SMA Plus Riau.
Dari dua sekolah yang sudah dipantaunya tersebut, ia menilai pelaksanaan UN sudah berjalan dengan baik. Dengan jumlah keseluruhan peserta yang mengikuti ujian berjumlah 69.914 siswa se Riau. Menurutnya secara umum pelaksanaan di Riau juga bisa dibilang berjalan baik.
"Alhamdulillah berjalan baik, secara umum berdasarkan laporan yang kita terima dari Kabupaten/kota UN bisa terlaksana sebagaimana mestinya,"ujarnya kepada wartawan usai melakukan pantauan UN.
Meski begitu, untuk keseluruhan pelaksanaan UN di Riau, Wardan tetap mengaku ada juga beberapa kendala yang ditemukan, seperti naskah soal ujian yang kurang. "Tetapi itu sudah bisa diatasi dengan cara menggunakan naskah soal cadangan yang tersedia dan soal tersebut di foto copy," bebernya.
Ia menjelaskan, kendala seperti naskah soal yang kurang dan harus di fotocopy menggunakan naskah soal cadangan tersebut, juga merupakan langkah cepat dan tegas yang diambil tim panitia.
Sebab, sejak pendistribusian soal memang terjadi berbagai permasalahan mulai keterlambatan dan kesalahan pengiriman. Mantan Sekko Pekanbaru ini menyampaikan, ketika naskah soal mulai dikirimkan dari percetakan, begitu sampai naskah soal UN pun langsung diturunkan dari truk pengangkut untuk kemudian dipilah.
Saat dipilah itu, sambungnya, ada beberapa kabupaten/kota yang kotak soal ujiannya berlebih. "Kelebihan kotak soal inipun kita kirimkan ke kabupaten/kota. Hal ini sebagai antisipasi bila ada sekolah yang kekurangan naskah soal," imbuhnya.(sar)

AddThis Social Bookmark Button

Add comment


Security code
Refresh