Haluan Riau

PEKANBARU (HR)–Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Provinsi Riau Ondi Sukmara mengatakan, saat ini okupansi atau tingkat hunian kamar hotel mengalami penurunan karena makin menjamurnya hotel pascapelaksanaan PON di Riau 2012 silam. Sebelum PON September 2012 lalu jumlahnya hanya 20 hotel. Saat ini jumlah hotel di Pekanbaru menjadi 30. Artinya terjadi penambahan 10 hotel sejak September 2012 hingga November 2013 ini.
“Tahun 2012 lalu rata-rata okupansi hotel 76 persen. Tapi 2013 ini hanya 65 persen. Turunnya ini disebabkan banyaknya pilihan hotel.
Hotel
 Sedangkan jumlah kunjungan tamu ke hotel tetap sama,” kata Ondi.
Menurutnya, jumlah orang yang datang ke Pekanbaru mengalami peningkatan berdasarkan angka kedatangan di bandara. Namun penambahan jumlah yang datang tersebut tidak serta-merta meningkatkan jumlah okupansi hotel. Pasalnya, saat ini pihak maskapai juga sudah menerapkan jam keberangkatan malam hari.
“Jadi setelah menyelesaikan agenda bisnis, malamnya mereka bisa kembali lagi ke daerah asal,” tambahnya.
Sementara di sisi lain, menurut Ondi, dalam pelaksanaan operasionalnya, keseluruhan tenaga pada bidang pelaksana di hotel menggunakan tenaga kerja lokal. Sedangkan pada level bidang kerja menengah belum menggunakan sepenuhnya tenaga kerja lokal.
“Kalau untuk level manajerial memang belum seluruhnya menggunakan tenaga lokal. Masih perlu merekrut tenaga luar yang sudah matang dan profesional. Pada level pelaksana sudah 100 persen tenaga lokal,” katanya.
Selain hal perekrutan, diakuinya, pelaku bisnis sektor perhotelan ini juga sudah menerapkan aturan jam kerja yang telah ditetapkan oleh Kementerian Tenaga Kerja.  (syf)