Haluan Riau

Friday, Feb 22nd

Last update08:15:17 PM GMT

You are here: NEWS INTERNASIONAL Malaysia Tolak Diajari Demokrasi oleh Australia

Malaysia Tolak Diajari Demokrasi oleh Australia

KUALA LUMPUR-Polemik pengusiran politisi Australia oleh Malaysia terus berlanjut. Kali ini, seorang politisi Malaysia mendukung pengusiran tersebut karena mereka menolak untuk diajari demokrasi oleh politisi Australia tersebut. Ketua Pemuda Partai Gerakan wilayah Kedah Tan Keng Liang mengatakan, pihak mendukung penuh pemerintah yang mengusir politisi Australia Nick Xenophon akhir pekan lalu. Liang yang masuk dalam koalisi pemerintahan Barisan Nasional, menolak upaya Xenophon yang seolah ingin mengajarkan demokrasi di Malaysia.
"Malaysia tidak dipimpin oleh seorang diktator dan tidak membutuhkan pelajaran demokrasi oleh seorang politisi Australia," ujar Tan Ken Liang, seperti dikutip Radio Australia, Selasa (19/2).
Liang kembali menyebutkan keterlibatan Xenophon dalam protes Bersih, yang dilakukan oleh pihak oposisi, termasuk oleh Anwar Ibrahim. Bagi Liang, hal tersebut membuktikan bahwa Xenophon memiliki maksud buruk masuk ke dalam Malaysia, menjelang pemilu mendatang.
"Kami tahu Xenophon mendukung pergerakan protes Bersih. Bersih melakukan protes tahun lalu, yang berakhir dengan kekerasan dan menyebabkan warga Malaysia terluka serta merusak fasilitas publik. Untuk itu, saya tidak keberatan bila pemerintah kami mendeportasi Xenophon," tutur Liang.
Liang mengatakan, mungkin saja Pemerintah Malaysia telah berbuat kesalahan. Bagi Liang, seharusnya pemerintah sudah memberitahu Nick Xenophon bahwa dirinya tidak diterima di Negeri Jiran.
"Pemerintah salah karena tidak memberi tahu sebelumnya, bahwa dia (Xenophon) tidak diterima. Tetapi saya sepakat dengan tindakan deportasi tersebut. Xenophon sudah sepatutnya tidak mencampuri politik Malaysia. Urus masalahnya sendiri," tegas Liang.
Sementara Xenophon melihat apa yang dilakukan oleh Pemerintah Malaysia sebagai tindakan paranoid dari sebuah negara. Menurutnya, ada beberapa pihak di Pemerintahan Malaysia yang khawatir dengan pemilu yang akan datang.
Xenophon melihat pengusiran yang dilakukan terhadapnya amat mencurigakan. Dirinya mengaku datang ke Malaysia, bersama dengan anggota parlemen lainnya untuk bertemu dengan pejabat dan Komisi Pemilu Malaysia.(okz/ivi)

AddThis Social Bookmark Button

Add comment


Security code
Refresh