Jeddah - Sebanyak 28 kelompok terbang (kloter) jamaah haji Indonesia yang terdiri atas 11.316 orang sudah kembali ke Tanah Air dari Bandara King Abdul Aziz Jeddah, Arab Saudi, hingga Jumat (2/11) dinihari waktu setempat. Sekretaris Daerah Kerja Jeddah, Nur Alya Fitra, mengatakan 365 dari 485 kelompok terbang jamaah haji Indonesia kembali ke Tanah Air melalui Jeddah dan sisanya melalui Madinah.
Nur Alya Fitra juga menjelaskan bahwa sebagian jamaah yang sedang melakukan ibadah arbain (40 kali salat wajib di Masjid Nabawi) di Madinah pulang melalui Jeddah, termasuk diantaranya jamaah dalam kelompok terbang yang berembarkasi di Solo, Balikpapan, Makassar, dan Palembang.
Menurut dia, sampai sekarang proses pemulangan jamaah yang dikoordinasi dari Madinatulhujaj--kompleks bandara lama Jeddah-- berjalan lancar meski ada kasus keterlambatan.
Pada hari pertama Rabu (31/10) terjadi keterlambatan pemulangan 15 kelompok terbang pertama dari Makkah ke Jeddah hinggga 12 jam karena ada gangguan pada sistem komputer Muasasah (otoritas haji Saudi) yang terhubung dengan Maktab (pemondokan) dan Naqaba (konsorsium perusahaan bus).
Gangguan itu membuat Muasasah menunda izin pemberangkatan jamaah ke Jeddah sehingga perjalanan 15 kelompok terbang jamaah haji pertama tertunda sementara mereka belum bisa beristirahan di hotel transit.
Kini kondisi kembali normal dan jamaah bisa beristirahat di hotel transit di Jeddah. Daker Jeddah menyiapkan enam hotel transit untuk jamaah yakni Norcom Hotel, Madinah Palace, Al Mahmal Hotel, Majlis Al Khalij Hotel, Rotana Hotel dan Muchtarah Quraisy.
Sebagian jamaah memanfaatkan waktu transit untuk berbelanja oleh-oleh di Balad dan mengunjungi obyek wisata seperti masjid terapung, sepeda "Nabi Adam" atau air mancur tertinggi di dunia, Air Mancur King Fahd, di lepas pantai Jeddah.
247 Jamaah
Hingga hari ke-43 pelaksanaan haji sejumlah 247 anggota jamaah wafat dan meningkat tajam setelah pergerakan ke Armina.
Sebelumnya, pada 23 Oktober 2012 per-pukul 15.00 waktu Saudi, atau sehari sebelum jamaah diberangkatkan ke Armina sejumlah 102 anggota jamaah haji Indonesia yang meninggal.
Terjadi peningkatan lebih dua kali lipat dari jumlah sebelum Armina (Arafah, Muzdalifah dan Mina). Kondisi itu terjadi karena tingkat kelelahan jamaah meningkat setelah menjalankan ritual utama haji.
Ritual utama itu adalah wukuf di Arafah, lalu mabit di Muzdalifah dan mabit tiga hari di Mina berikut tiga kali melontar jumrah, lalu tawaf ifada dan sa`i.
Dari 247 yang meninggal, penyebab utama adalah gangguan jantung 154 orang, gangguan pernafasan 70, infeksi dan parasit sembilan, endoktrin nutrisi lima, gangguan sistem pencernaan empat, penyakit pembuluh darah dan organ satu, sistem syaraf dua, dan keracunan satu.
Dari segi lokasi, yang wafat di Makkah 194, di Mina 24, di Madinah 19, di Arafah enam, di Jeddah dua dan diperjalanan dua orang. Sementara dari segi jenis kelamin, pria 137 dan wanita 110.
Sementara, Daker Jeddah sudah mempersiapkan surat keterangan wafat untuk dikirim ke ahli waris.
Sekretaris Daker Jeddah Nur Alya Fitra menerangkan isi surat pemberitahuan tersebut itu antara lain data diri almarhum atau almarhumah, seperti Juju binti Lili Adinata di Nagarawangi RT004/004 Nagarawangi, Cihideung, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.
Almarhum dari embarkasi Jakarta dan tergabung dalam kelompok terbang JKS 8. Bersama surat pemberitahuan itu juga dilampirkan surat keterangan untuk Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Jabar.
Isi pemberitahuan itu, nama almarhum atau almarhumah, nama orang tua, usia, jenis kelamin, nomor paspor, alamat, nomor maktab, embarkasi, kloter, lokasi dan tanggal wafat dan lokasi dimakamkan. Surat itu diperlukan untuk mengurus santunan dari asuransi.
Next > |
---|