Haluan Riau

Monday, Feb 18th

Last update08:15:12 PM GMT

You are here: NEWS UTAMA Berperan Majukan Daerah

Berperan Majukan Daerah

PEKANBARU-Suasana meriah menghiasi perayaan Tahun Baru Imlek 2564 yang berlangsung Sabtu malam kemarin. Berbagai atraksi dan penampilan dipertunjukkan untuk memeriahkan hari istimewa bagi warga keturunan Tionghoa tersebut. Mereka berharap, keberuntungan mereka akan lebih baik lagi pada tahun ini. Berperan"Sejauh ini, masyarakat Riau keturunan Tionghoa telah menunjukkan peran sertanya dalam memajukan daerah," ujar Wagubri Mambang Mit, ketika menghadiri perayaan Malam Tahun Baru Imlek 2564 di Vihara Dharmaloka, Jalan Karet, Sabtu malam kemarin. 
Dalam sambutannya, Mambang Mit juga berharap masyarakat Riau keturunan Tionghoa lebih berperan dalam memajukan Riau, khususnya Pekanbaru. "Mari tingkatkan kebersamaan antar suku agar tercipta kerukunan dan kedamaian demi mencapai kemajuan bersama," paparnya.
Ditegaskannya, kemajuan yang dicapai Riau dan Pekanbaru saat ini, berkat kerja sama semua suku yang ada, termasuk masyarakat Riau keturunan Tionghoa. Karena itu, Mambang berharap pada Tahun ular 2564 ini bisa membawa kedamaian, kerukunan, dan kesuksesan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Dari pantauan lapangan, malam perayaan Tahun Baru Imlek 2564 yang dipusatkan di Vihara Dharmaloka berjalan meriah, meski tidak mengurangi unsur khidmat warga Tionghoa yang melakukan sembahyang dan doa pada malam itu. Kegiatan itu berlangsung hingga dini hari.
Selain berdoa, perayaan tadi malam juga dimeriahkan dengan atraksi barongsai dan hiburan lainnya. Sedangkan puncak acara dimeriahkan dengan pesta kembang api.
Dari pantauan lapangan, warga Kota Bertuah, tidak saja keturunan Tionghoa, sudah mulai memadati lokasi perayaaan sekitar pukul 22.00 WIB. Selain Wagubri Mambang Mit, kegiatan itu juga dihadiri warga Pekanbaru dari berbagai suku. Mereka berbaur dan menyatu menikmati hiburan yang dipusatkan di kawasan perdagangan tersebut.
Sementara di Vihara Dharmaloka, warga Tionghoa mengadakan sembahyang bersama sambil duduk berbaris menghadap altar berhadapan dengan Sang Buddha.
Menurut mantan Ketua Ikatan Keluarga Tionghoa Pekanbaru, Dewi Kusniaty, Jalan Karet dijadikan kawasan pecinan, sehingga tiap tahun Imlek bersama selalu digelar di kawasan itu.
"Selain itu Jalan tersebut dijadikan ruangan terbuka bagi perwujudan perkumpulan masyarakat Tionghoa. Saya bangga menjadi warga Tionghoa Pekanbaru. Karena sekarang suku Tionghoa bisa lebih mengekspresikan budayaya seperti di Bumi Lancang Kuning ini," ujarnya.
Hujan Gerimis Meski malam Tahun Baru Imlek kemarin diwarnai hujan gerimis, namun hal itu tidak mengurangi semangat dan antusias warga keturunan Tionghoa mendatangi vihara. Hal itu juga tampak di Vihara Maitreya yang berada dalam Kompleks Pusdiklat Bumi Suci Maitreya Jalan Bukit Barisan.
Kebanyakan pengunjung vihara mengenakan jubah putih. Di vihara itu, mereka melakukan sembahyang di depan balok bujur sangkar berwarna coklat tua, sebagai alat bantu sujud ke hadapan Yang Maha Suci dan para leluhur. Berbagai harapan juga dituliskan di atas kertas yang kemudian digantung di Pohon Pengharapan yang berada di tengah ruangan pintu utama Vihara Maitreya.
"Suku Tionghoa pada Malam Imlek mendatangi vihara untuk berdoa dan biasanya sebelumnya ada makan bersama keluarga di rumah atau di restoran," kata Amy, salah seorang warga Tionghoa yang ditemui di lokasi.  (mg1/ivi)


AddThis Social Bookmark Button

Add comment


Security code
Refresh