Haluan Riau

Sunday, Feb 16th

Last update11:53:25 PM GMT

You are here: NEWS UTAMA Golput di Pelalawan 50 Persen

Golput di Pelalawan 50 Persen

PANGKALANKERINCI (HR)-Jumlah masyarakat di Kabupaten Pelalawan dan Kuantan Singingi yang yang tidak menggunakan hak pilihnya saat Pilgubri putaran kedua belum lama ini, mengalami peningkatan dibanding putaran pertama lalu.

Dari data di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pelalawan yang telah menyelesaikan penghitungan suara Pilgubri putaran kedua, Minggu (1/12), jumlah masyarakat yang golput tersebut diketahui mencapai 115 ribu orang, atau sekitar 50 persen lebih dari total pemilih. Jumlah ini lebih banyak dibanding masyarakat yang menyalurkan hak pilihnya. Sidang pleno penghitungan kemarin menunjukkan, pasangan Annas Maamun-Arsyadjuliandi Rachman sebagai peserta yang memperoleh suara terbanyak.

Kondisi serupa juga terjadi di Kabupaten Kuantan Singingi, yang rencananya baru akan menggelar pleno pada hari ini. Sesuai data di KPU Kuansing, jumlah masyarakat golput juga meningkat.

Sidang pleno KPU Pelalawan yang digelar Minggu kemarin, dipimpin Ketua KPU Pelalawan Abdul Hamid didampingi komisioner lainnya. Ikut hadir dalam sidang itu Kapolres Pelalawan, AKBP Aloysius Supjadi, saksi dari masing-masing pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Riau, para ketua PPK kecamatan, pengurus parpol dan undangan lainnya.

Dalam pleno itu diketahui, dari total 228.332 masyarakat pemilih, yang menyalurkan hak pilihnya sebanyak 112.383 orang. Sementara yang golput, jumlahnya lebih besar yakni mencapai 115.949 orang. Dalam pleno kemarin diketahui, pasangan Annas Maamun-Andi Rahman meraih 70.525 suara dan Herman Abdullah-Agus Widayat 39.297 suara. Dari total pemilih yang menyalurkan hak suaranya sebanyak 112.383, suara yang tidak sah mencapai 2.561 suara.

Data itu juga menunjukkan, masyarakat Pelalawan yang menyalurkan hak pilih pada Pilgubri putaran kedua hanya sekitar 49. Sementara saat putaran pertama lalu mencapai 54 persen.
"Terjadi penurunan sebanyak empat persen. Jadi golput memang lebih besar dibanding masyarakat yang memilih," aku Abdul Hamid.

Menurutnya, kondisi itu terjadi karena kesadaran memilih masyarakat yang masih lemah. Kondisi itu diperparah dengan terjadinya banjir di sejumlah kawasan di Pelalawan. Sementara dalam pleno kemarin, saksi dari pihak Annas Maamun yang diwakili Salim maupun Herman Abdullah yang diwakili Fadel Harahap, mengaku menerima hasil penghitungan tersebut.


Sementara itu, Ketua Panwaslu Pelalawan Pandapotan Marpaung mengatakan, selama Pilgubri putaran kedua pihaknya tidak menerima laporan adanya pelanggaran. Namun ada laporan Panwas dari empat kecamatan terkait adanya surat kaleng yang mendiskreditkan salah satu calon pasangan Cagubri dan Cawagubri yang bersaing.

Ditambahkannya, laporan ini akan ditelaah dan didalami oleh pihaknya, dikarenakan penemuannya hanya barang bukti, tidak ada saksi dan siapa yang melakukannya dan siapa yang melapor. "Memang ada unsur-unsur untuk dipidanakan susah namun Kita akan bawa soal ini ke tingkat Sentra Penegakan Hukum Terpadu atau Sentra Gakumdu." Kata Pandapotan.

Naik 10 Persen
Tingginya golput, juga terjadi di Kabupaten Kuansing. Kondisi diakui Ketua KPU Kuansing, Firdaus Oemar melalui Komisioner Logistik, Dedi Erianto. Menurut rencana, pleno penghitungan suara di KPU Kuansing akan digelar hari ini (Senin, 2/12) di Gedung Narosa Taluk Kuantan.

Dikatakan, pada Pilgubri putaran pertama lalu, masyarakat yang golput mencapai 37 persen. Jumlah itu diperkirakan naik 10 persen pada putaran kedua.

"Kita belum bisa berikan gambaran pasti. Sebaiknya tunggu pleno dulu. Yang jelas, kita lihat angka golput ini memang meningkat," ujarnya.

Dikatakan, jumlah total suara sementara yang masuk saat ini tercatat sebanyak 121.480. Sedangkan DPT Kuansing berjumlah 223.098 orang.

Menurut Dedi, semakin banyaknya masyarakat yang tidak memilih pada putaran kedua, sudah wajar terjadi. Sebab, kondisi serupa juga terjadi di daerah lain. Tidak hanya di Riau, namun juga di provinsi Riau. "Apalagi saat hari pemilihan kemarin, cuaca cukup baik dan masyarakat kita tampaknya lebih cendrung kekebun dari pada pergi memilih," ujarnya lagi. (hem/rob/pen)

AddThis Social Bookmark Button

Add comment


Security code
Refresh