Haluan Riau

Thursday, Nov 28th

Last update04:35:19 AM GMT

You are here: NEWS UTAMA Sikap Golput Rugikan Riau

Sikap Golput Rugikan Riau

PEKANBARU (HR)-Masyarakat Riau diminta menggunakan pilihnya dalam ajang Pilgubri putaran kedua, yang berlangsung hari ini. Tidak memilih alias golput, sama artinya membuatkan kerugian bagi Riau. Karena mereka yang memilih sikap itu, menunjukkan sikap yang peduli negeri sendiri. Sementara itu, bagi masyarakat Riau yang ingin mengetahui hasil Pilgubri putaran kedua, bisa melihat quick count yang digelar Indo Barometer bersama stasiun televisi Metro TV. Kegiatan ini akan ditayangkan mulai pukul 13.00 WIB. Tidak hanya Indo Barometer, penghitungan cepat juga digelar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau. Ditargetkan sekitar pukul 17.00 WIB atau empat jam setelah perhitungan suara di TPS, hasilnya sudah bisa diperoleh dengan tingkat kecermatan mencapai 98 persen.

Imbauan untuk tidak golput tersebut dilontarkan anggota DPRD Riau, Zukri, ketika dikonfirmasi terkait pelaksanaan Pilgubri putaran kedua hari ini. Menurutnya, pencoblosan suara pada Pilgubri nanti, memiliki arti yang sangat penting untuk perkembangan Riau lima tahun ke depan. Karena itu, penting sekali partisipasi masyarakat Riau dalam menyalurkan hak pilihnya, agar dari ajang ini benar-benar menghasilkan pemimpin yang sesuai dengan kehendak masyarakat.

Selain itu, dengan semakin rendahnya golput, hal ini juga akan berdampak untuk pembangunan ke depan. Karena pemimpin yang terpilih nanti, memiliki legitimasi yang kuat karena memang berasal dari dukungan masyarakat.

Namun demikian, tambah Zukri, pemerintah dan instansi terkait lainnya juga harus ikut pro aktif dalam upaya menekan angka golput tersebut. Di antaranya bisa dengan melakukan pemantauan ke tengah masyarakat saat pencoblosan berlangsung. Masyarakat yang belum menyalurkan hak pilihnya, diingatkan untuk datang ke TPS guna mencoblos calon pemimpin yang sesuai dengan hati nuraninya.

"Memang tidak mudah, namun peran pemerintah dalam hal ini sangatlah besar. Peran itu harus benar-benar dimaksimalkan agar Pilgubri kali ini berjalan sukses sesuai dengan harapan masyarakat," ujarnya.

Di tempat terpisah, Penjabat Gubri Djohermansyah Djohan juga telah mengingatkan pemerintah daerah untuk terus meningkatkan kesadaran masyarakat menyalurkan hak pilihnya. Tidak hanya melalui baliho ataupun iklan di media, tetapi juga bisa dilakukan dengan menggunakan alat pengeras suara di masjid-masjid.

"Harapan kita, hingga subuh besok (hari ini, red) masyarakat diingatkan lagi dengan alat pengeras suara. Begitu juga beberapa saat sebelum pencoblosan, kembali diingatkan. Jadi masyarakat merasa terpanggil untuk memilih," jelasnya

Selain masyarakat umum, Djo juga mengimbau seluruh perusahaan yang ada di Riau untuk meluangkan waktu kepada karyawannya untuk menyalurkan hak pilih. "Saya minta kepada perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Riau ikut mensukseskan Pilgubri ini. Berikan waktu luang kepada karyawannya untuk mencoblos di TPS yang dekat dari tempat mereka bekerja," harapnya.

Perhitungan Cepat
Sementar aitu Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau, juga akan melakukan perhitungan cepat.Ditargetkan sekitar pukul 17.00 WIB atau empat jam setelah perhitungan suara di TPS hasilnya sudah bisa diperoleh dengan tingkat kecermatan mencapai 98 persen.

"Kita menyiapkan 183 relawan ke seluruh kabupaten/kota di Riau. Mereka adalah mahasiswa FISIP Unirversitas Riau," kata Hasanuddin,  dosen FISIP UR  yang menjabat sebagai ketua kegiatan.

Dikatakan, 183 relawan tersebut ditempatkan di 163 kecamatan yang ada di 12 kabupaten/kota di Riau untuk melakukan pencatatan terhadap hasil penghitungan suara di tiap Tempat Pemungutan Suara (TPS). Setiap  relawan akan melakukan pencatatan di tiga sampai delapan TPS yang ada di tiap daerah tersebut.

Setelah melakukan pencatatan di tiap TPS,  relawan diminta  mengirimkan data lewat  SMS. Pengiriman data akan diberikan sandi untuk tiap daerah dan kode data per TPS agar dapat direkap dengan tepat dan cermat tanpa ada kesalahan.
Kemudian, data-data dari tiap TPS tersebut direkap di Kampus FISIP UR.
Ia menjamin hitung cepat yang dilakukan pihaknya tidak akan ada unsur pemanfaatan politik dan murni adalah inisiatif kelompok. "Jadi memang tidak akan ada yang ditutup-tutupi. Semuanya serba transparan dan akan diliput media lokal dan nasional," katanya.

Masih Mengancam
Sementara itu, kemungkinan masih banyaknya masyarakat yang tidak menyalurkan hak pilihnya, diprediksi masih akan terus mengancam kesuksesan pelaksanaan Pilgubri putaran kedua yang digelar hari ini. Kondisi itu bisa jadi akibat minimnya sosialisasi atau akibat pesimisme masyarakat yang bosan melihat pemimpin mereka sering tersandung kasus hukum.
Pengamat politik Riau Zaini Ali, pihaknya memprediksi sekitar 50 persen dari jumlah DPT tidak akan menggunakan hak pilihnya alias golput. Hal itu disebabkan berbagai faktor, di antaranya akibat kurangnya sosialisasi yang dilakukan pihak terkait serta Komisi Pemilihan Umum Riau kepada masyarakat, terutama yang berada di daerah-daerah terpencil.

Selain itu, tambahnya, kondisi ini juga tidak terlepas dari rasa pesimisme masyarakat karena cukup banyak pemimpin di Bumi Lancang Kuning yang karirnya berakhir akibat tersandung kasus hukum, khususnya korupsi.

Ditambahkan Zaini, target KPU Riau yang optimis masyarakat yang memberikan hak pilihnya mencapai 70 persen, adalah sesuatu yang sah-sah saja. "Namun sebagai warga yang ingin menjunjung tinggi nilai demokrasi, masyarakat bebas memilih dan menggunakan haknya siapa yang akan dipilih sebagai calon pemimpin ke depannya," tambahnya lagi. (nal/ben/sis/hlr)

AddThis Social Bookmark Button

Add comment


Security code
Refresh