Haluan Riau

Monday, Jan 14th

Last update12:21:24 AM GMT

You are here: NEWS UTAMA Politikus akan Mulai Jual Tampang

Politikus akan Mulai Jual Tampang

JAKARTA-Hari-hari ke depan, parpol-parpol akan mulai menyuguhkan wajah-wajah kader mereka yang disukai publik. Media juga akan disesaki politikus yang turun ke bawah menemui basis pemilihnya. Hal itu dikatakan Direktur Eksekutif The Political Literacy Institute Gun Gun Heryanto yang meramalkan, peta politik Indonesia menjelang pemilu 2014.  “Tingkah polah mereka menjadi berita. Hal ini tentu berefek pada pemberitaan media,” kata Gun Gun di Jakarta, Sabtu (12/1).
Menurut Gun-Gun, hal tersebut terjadi karena masa kampanye yang lebih lama dari pemilu sebelumnya. Untuk pemilu 2014 KPU menetapkan masa kampanye dimulai sejak 11 Januari 2013 sampai 5 April 2014. Meski  pelaksanaan kampanye masih terbatas pada kampanye pertemuan terbatas, pertemuan tatap muka, penyebaran bahan kampanye, dan pemasangan alat peraga di tempat umum.
Sementara untuk iklan di media massa dan rapat umum baru dimulai 16 Maret sampai 5 April 2014. “Kampanye di media massa masih tetap dalam aturan sebelumnya 21 hari,” jelasnya.
Sementara, terkait popularitas 10 partai peserta pemilu. Gun-gun memeringkatkan dalam 3 lapisan. Lapisan pertama, partai besar diisi oleh partai berideologi tengah seperti Golkar, PDIP, dan Demokrat.
Politikus
Untuk Demokrat menurutnya terjadi penggerusan popularitas karena kasus-kasus korupsi yang menjerat kader partainya. Demikian juga dengan Golkar apabila masih mengusung Aburizal Bakrie sebagai calon presiden. “Walaupun elektabilitas Golkar naik, tetapi kalau masih mengajukan Ical (sapaan Aburizal Bakrie) sebagai calon presiden, saya kira hasilnya tidak akan bagus,” jelasnya.
PDIP diprediksi akan naik popularitasnya karena dia berada di luar koalisi, dan memiliki kader yang mencuat popularitasnya seperti Joko Widodo. Sedangkan, PAN, PKB, PKS, PPP, Gerindra, dan Hanura akan stagnan.

Gun Gun menambahkan, jangan kaget jika Partai Nasional Demokrat (NasDem) akan memperoleh popularitas yang cukup tinggi. Ini karena partai yang tidak lolos verifikasi KPU diduga akan bergabung. Partai tersebut kata dia masuk lapisan terakhir.(inc/sri)

Add comment


Security code
Refresh