Haluan Riau

Friday, Jan 11th

Last update05:04:36 PM GMT

You are here: NEWS UTAMA Warga Kesulitan Kebutuhan Pangan

Warga Kesulitan Kebutuhan Pangan

BANGKINANG-Kondisi ruas jalan dari Desa Lipat Kain, Kecamatan Kampar Kiri ke Desa Tanjung Permai Kecamatan Kampar Kiri Hulu dan tembus ke Payakumbuh, Provinsi Sumatera Barat masih dalam keadaan rusak parah, belum bisa dilalui. Hal itu menyebabkan desa-desa yang dilalui jalan tersebut masih kesulitan memenuhi kebutuhan pangan. Kerusakan jalan yang masih merupakan jalan tanah itu diperparah oleh musim  hujan, membuat beberapa desa terisolasi. Saat ini warga harus melewati kebun karet  untuk jalur transportasi. Itupun hanya bisa dengan kendaraaan roda dua.

Pengakuan tersebut disampaikan Camat Kampar Kiri Hulu Yasnimar kepada Haluan Riau melalui ponselnya, Senin (7/1) sore.

"Kondisi terakhir, jalan belum bisa dilewati karena rusak parak. Lubuk  Bigau ke Tanjung Permai untuk membeli beras terbatas, hanya bisa 5 kilogram  per kepala keluarga," ujar Yasnimar.

Seperti diberitakan Haluan Riau, Sabtu (5/1) lalu, rata-rata ruas Jalan dari Desa Lipat Kain-Desa Tanjung Permai Kecamatan Kampar Kiri Hulu hingga perbatasan dengan Payakumbuh, Sumbar itu dalam kondisi rusak. Jarak dari Desa Lipat Kain-Desa Tanjung Permai sekira 70 kilometer.

Kerusakan terparah terjadi di Kilometer 10 Desa Tanjung Mas Kecamatan Kampar Kiri.

Kerusakan parah yang telah terjadi sejak tiga bulan itu membuat 16 desa di dua kecamatan, Kecamatan Kampar Kiri dan Kampar Kiri Hulu terisolir dan mengalami krisis sembako dan bahan makanan.

Enam belas desa itu delapan dari Kecamatan Kampar Kiri yaitu Tanjung Harapan, Tanjung Emas, Sungai Raja, Sungai Rambai, Sungai Harapan, Empat Koto Setingkai, Sungai Sarik dan  Muara Selaya.

Sedangkan delapan desa dari Kecamatan Kampar Kiri Hulu yang rusak parah adalah Desa  Danau Sentul, Deras Setajak, Tanjung Karang, Batu Sasak, Lubuk Bigau, Kebun Tinggi. Pangkalan Kapas dan Tanjung Permai menuju  batas Sumbar termbus Payakumbuh.

Kondisi jalan yang rusak itu imbuh Yasnimar membuat kendaraan termasuk kendaraan yang membawa pangan untuk melalui badan jalan.

"Untuk membawa pangan tak bisa. Mulai Kilometer 10 Desa Tanjung Mas jalan sudah  mulai rusak," beber Yasnimar.

Karena ruas jalan itu berstatus jalan provinsi, Yasnimar meminta Pemerintah Provinsi Riau turun tangan mencari solusi perbaikan jalan, minimal bisa dilewati oleh kendaraan.

"Karena itu jalan provinsi,  kalau bisa diturunkan alat berat dan truk karena masing-masing  desa ada pulau. Jadi kalau  anggaran dananya dan alat sudah ada, batu di pulau itu bisa digunakan untuk perbaikan jalan," terangnya.

Dikatakan, sebenarnya masyarakat di Kampar Kiri Hulu tak ada yang miskin kalau transportasi  lancar.  Untuk itu, kepada Pemprov Riau agar segera melakukan perbaikan.

Sudah Laporkan ke Bupati dan Pemprov Riau
Terkait kerusakan jalan di Kampar Kiri Hulu, Yasnimar mengakui telah melaporkan ke Bupati Kampar H Jefry Noer, Senin (7/1) kemarin.

"Tadi rapat dengan Bupati secara lisan telah saya sampaikan kerusakan jalan Provinsi itu," katanya.

Sejauh ini kata Yasnimar Pemerintah Kabupaten Kampar telah menyalurkan bantuan  Sembako melalui  BK3S dengan jenis bantuan beras,  minyak goreng,  mie instan, hanya saja penyaluran bantuan ini juga terkendala karena medan jalan yang rusak parah. Bantuan ini diantaranya ke Desa Batu Sasak dan Kebun Tinggi.

"Keadaan masyarakat di dalam sedang susah. Usaha menderes karet tak bisa karena musim  hujan. Turun ke bawah tak bisa juga karena jalan buruk," ulasnya.

Dalam pertemuan di ruang Bupati itu kata Yasnimar disampaikan  kondisi di lapangan. Diantaranya  kondisi di Desa Tanjung Karang, Batu Sasak, Kebun Tinggi, Pangkalan  Kapas, Lubuk Bigau, Tanjung Permai yang berbatasan langsung  dengan Payakumbuh.


Laporan dari Kecamatan Kampar Kiri Hulu kata Yasnimar juga disampaikan ke Dinas Bina Marga Provinsi Riau melalui tujuh kepala desa beberapa waktu lalu.

"Kalau ke  Provinsi sudah masuk surat. Sebenarnya proyek Provinsi untuk Lubuk  Agung -Batu Sasak sudah ada karena jalan rusak,  susah untuk ke atas.   Bawa solar saja tak bisa," terangnya.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kampar Ali Zabar yang dihubungi terpisah mengakui hingga kemarin badan yang dipimpinnya  belum menerima laporan terjadinya kerusakan parah ruas jalan Lipat Kain-Sumbar tersebut.

Meskipun demikian kata Ali, pihaknya siap akan turun ke lokasi dalam waktu secepat mungkin.

"Coba kami cek,  kalau bisa kami yang turun ya kami, kalau PU ya PU.  Nanti kami koordinasi. Laporan itu belum kami terima, tadi masih rapat dengan Camat dan dengan Bupati, tak ada kami terima laporan," ujarnya.(hir)

Add comment


Security code
Refresh