PEKANBARU- Tokoh nasional H Basrizal Koto direncanakan hari ini, Sabtu (27/4) akan menjadi pembicara dalam Seminar Manajemen Sumber Daya Manusia yang digelar Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Persada Bunda Pekanbaru. Menurut pembina acara H Iqbal Ali, MM acara yang akan digelar di Hotel Aryaduta Pekanbaru dari pukul 08.30 WIB tersebut akan menampilkan tiga pembicara. "Yang pertama H Basrizal Koto, kedua Profesor Almasdi Syahza," ujar Iqbal Ali yang juga akan menjadi pembicara dalam seminar tersebut.
Menurutnya, Basko (panggilan akrab Basrizal Koto) akan memberikan materi atau motivasi bagi peserta seminar.
Sesuai tema acara yang diangkat "Menuju Manusia Berkualitas" Basko akan memberi materi yang mendorong para mahasiswa agar bisa menjadi orang sukses, khususnya usai mereka diwisuda.
Tambah Iqbal Ali, Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu mata perkulihaan yang wajib diikuti oleh setiap mahasiswa. Rencananya seminar Manajemen SDM akan diikuti sebanyak 200 mahasiswa STIE Persada Bunda yang memasuki semester akhir. Seminar juga akan diikuti oleh mahasiswa undangan dari perguruan tinggi lainnya serta dari kalangan umum.
Seminar ini memang diperuntukkan bagi mahasiswa tingkat akhir yang akan diwisuda dalam beberapa bulan ke depan, agar menjadi bekal dan dorongan bagi mereka kelak saat manamati perkuliahaan.
"Basko adalah salah satu sosok yang berhasil dan sukses dengan bisnis yang ia bangun. Meski beliau tidak tamat SD tapi, semangat dan kerja kerasnya berhasil mengantarkannya menjadi orang besar seperti sekarang.
Namun, di balik keberhasilan beliau, ada kiat-kiat atau kunci yang mengantarkannya ke level kesuksesan. Kiat dan kunci keberhasilannya itu kita harapkan akan menjadi motivasi bagi peserta seminar," ujarnya.
Sementara pembicara Profesor Almasdi Syahza akan membawakan materi dengan judul makalah 'Pendidikan Berkarakter Membangun Jiwa Enterpreneur Dalam Menghadapi Tantangan Ekonomi'. Sedangkan Iqbal Ali, MM akan membawakan materi 'Menjauhnya Karakter dan Integritas Anak Bangsa'.
Sosok Basko
Seperti diketahui Basrizal Koto lahir di Kampung Ladang, Pariaman, Sumatera Barat, 11 Oktober 1959. Adalah pengusaha besar atau konglomerat Indonesia. Basrizal atau yang biasa dipanggil Basko sukses berbisnis di banyak bidang, di antaranya bisnis media, percetakan, pertambangan, peternakan, perhotelan, dan properti.
Basko lahir dari pasangan Ali Absyar dan Djaninar. Masa kecilnya sangatlah getir, di mana Basko sempat merasakan hanya makan sehari sekali, di mana untuk makan sehari-hari saja sang ibu harus meminjam beras ke tetangga. Ayahnya hanyalah bekerja sebagai buruh tani yang mengolah gabah. Karena susahnya hidup, ia ditinggal ayahnya yang pergi merantau. Ketabahan sang ibu yang dipanggilnya amak dalam menghadapi kehidupan selalu membekas di hatinya.
Meski sempat bersekolah hingga kelas lima SD, Basko akhirnya berkesimpulan bahwa kemiskinan harus dilawan bukan untuk dinikmati. Atas seizin ibunya, diapun memilih pergi merantau ke Riau dibanding melanjutkan sekolah. Sebelum berangkat, ibunya berpesan agar menerapkan 3 K dalam hidup, yaitu pandai-pandai berkomunikasi, manfaatkan peluang dan kesempatan, serta bekerjalah dengan komitmen tinggi. 3 K itulah yang dia terapkan dalam berbisnis.
Hal pertama yang dilakukannya di perantauan adalah datang ke terminal setelah subuh untuk mencari pekerjaan menjadi kernet. Berkat kemampuannya berkomunikasi, maka hari pertama dia sudah bisa membantu sopir oplet. Saat pertama jadi kernet, siang-malam dia bekerja hingga memungkinkan untuk menyewa rumah kontrakan guna menampung keluarga.
Basko yang panjang akal dan visioner mengawali usahanya dengan berjualan pete. Meski tidak punya uang tetapi dengan modal kepercayaan, pete yang belum dibayar dibawanya ke restoran Padang dan dijual dengan selisih harga yang lebih tinggi. Perjalanan hidupnya penuh warna dan keinginan untuk terus mengubah nasib mengantarnya menjajal berbagai macam profesi mulai dari kernet, sopir, pemborong, tukang jahit hingga akhirnya menjadi diler mobil.
Kemahirannya berkomunikasi, membangun jaringan, menepati janji, dan menjaga kepercayaan akhirnya membawanya sukses menaklukan kemiskinan, membangun kerajaan bisnis, dan menciptakan lapangan kerja. Jumlah perusahaan yang dikelolanya kini mencapai 15 perusahaan.
Beberapa perusahaannya antara lain PT Basko Minang Plaza (pusat belanja), PT Cerya Riau Mandiri Printing (CRMP) (percetakan), PT Cerya Zico Utama (properti), PT Bastara Jaya Muda (tambang batubara), PT Best Western Hotel dan saat ini berubah nama menjadi Premier Basko Hotel Padang.
Premier Basko Hotel Padang sebuah hotel bintang lima terdiri dari 180 kamar yang beroperasi di Padang, Sumatera Barat. Saat ini proyek yang sedang berjalan seiring dengan perkembangan Kota Pekanbaru, Riau adalah Green City Riau Superblock yang berada di jantung pusat Kota Pekanbaru berdiri di lahan seluas 2 Hektare dengan konsep Superblock di mana terdiri dari 7 Lantai Pusat Perbelanjaan dan 3 Tower masing-masing Tower Apartemen, Tower Condotel / Condominium Hotel dan 1 Tower Perkantoran.
Ia juga menjadi pemilik empat media yang sirkulasinya hampir seluruh Pulau Sumatera bahkan menjangkau Jakarta, yaitu Harian Haluan di Padang, Harian Haluan Kepri di Batam, Harian Haluan Riau di Pekanbaru dan Radio Mandiri FM di Pekanbaru. (don)

Next > |
---|