BENGKALIS-Sekretaris Daerah Kabupaten Bengkalis, H Asmaran Hasan menyarankan eks panggung pawai taaruf MTQ Riau yang dibangun di Jalan Antara tetap dipertahankan, paling tidak hingga Lebaran Idul Fitri dan Idul Adha mendatang. Pertimbangannya panggung tersebut tidak mengganggu lalu lintas dan bisa dimanfaatkan untuk kegiatan pawai malam takbir dua hari raya tersebut.
“Kalau saya menyarankan bangun tersebut tidak usah dibongkar dulu. Selain tidak mengganggu pengguna jalan, bangunan tersebut masih bisa dimanfaatkan untuk acara pawai malam takbir Idul Fitri dan Idul Adha. Tapi itu hanya saran saya saja,” ujar Sekda H Asmaran Hasan ditemui di ruang kerjanya, Jumat (15/3).
Dipaparkan Sekda, lebaran Idul Fitri hanya berjarak sekitar empat bulan dari sekarang, sementara lebaran Idul Adha sekitar enam bulan ke depan. Ia berpendapat panggung eks pawai taaruf MTQ Riau itu masih bisa dimanfaatkan untuk pelaksanaan pawai malam takbir dan lokasinya juga sangat bangus serta luas jika dibandingkan di depan Lapangan Tugu.
“Jika dirubuhkan tentu butuh dana yang tidak sedikit untuk membangun baru. Alangkah baiknya tetap dipertahankan paling tidak untuk setahun ke depan, tinggal kita menyisip jika ada yang kurang,” ujar Sekda.
Tribun
Sementara untuk bangunan astaka dan tribun penonton yang dibangun di lapangan Tugu, Sekda sependapat segera dibongkar namun tentunya harus melalui prosedur dan sesuai ketentuan yang diatur oleh BPKP. Aset bekas pelaksanaan MTQ Riau ini sudah diserahkan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) yang juga Asisten I Burhanuddin kepada Ketua Umum Panitia Pelaksana MTQ Riau yang juga Sekda H Asmaran Hasan. Oleh Ketua Umum Panitia Pelaksana MTQ Riau juga sudah diserahkan kepada Ketua Umum LPTQ Bengkalis yang juga Bupati H Herliyan Saleh.
“Serah terima dari PPK ke Ketua Umum Panitia MTQ Riau sudah dilaksanakan. Demikian juga dari Ketua Umum Panitia MTQ Riau dengan Ketua Umum LPTQ Bengkalis. Berita acara penyerahan sudah diteken Pak Bupati. Tinggal lagi LPTQ, apakah mau dihibahkan atau dilelang,” ujar Sekda.
Ditambahkan Sekda, sebenarnya Ketua Harian LPTQ Bengkalis, H Rozaly Saidun telah melakukan survei terhadap sejumlah pondok pesantren terhadap kemungkinan rencana untuk dilakukan hibah. Salah satu persyaratan hibah tentunya organisasi penerima harus melakukan pengajuan hibah.
“Kalau dihibahkan, saya sarankan ke pondok pesantren atau masyarakat yang memang membutuhkan. Bahan bangunan seperti seng dan kayu bekas bangunan astaka dan tribun penonton MTQ Riau ini masih bisa dimanfaatkan,” ujar Sekda.
Alternatif kedua, tambah Sekda adalah dilelang. Jika nanti LPTQ memilih melalui proses lelang, ia menekankan agar mengikuti aturan lelang yang berlaku setelah melalui proses penilaian aset oleh pihak yang berkompeten. Jika perlu diumumkan secara terbuka ke khalayak. (man)

Next > |
---|