Haluan Riau

Sunday, Jan 06th

Last update06:37:10 PM GMT

You are here: DAERAH SUMBAR Dinas Peternakan Lakukan Sidak

Dinas Peternakan Lakukan Sidak

PADANG-Pencapaian swasembada daging tahun 2014, serta maraknya pemberitaan tentang kelangkaan daging, peredaran daging oplosan, dan bakso daging babi di sejumlah daerah di Indonesia, membuat Dinas Peternakan Sumatera Barat melakukan inspeksi mendadak, di Inpres II Pasar Raya Padang, Kamis (27/12). Sidak dimulai dengan mengambil sampel secara acak beberapa daging dari milik pedagang, dan untuk membantu mengawasi peredaran daging, Dinas Peternakan melibatkan polisi veteriner dan jajaran lainnya.
“Kita sengaja melakukan sidak untuk menjawab keresahan masyarakat tentang daging oplosan, selain itu kita juga mengawasi politik dagang yang berdampak pada tingginya harga daging sapi di pasaran. Target pemerintah pada tahun 2014 adalah swasembada daging, jika tidak ada pengawasan maka akan ada kendala untuk mewujudkannya,” ujar Kepala Peternakan Sumbar, Edwardi.
Dia menambahkan, selain swasembada daging pada tahun 2014 pemerintah juga ingin meningkatkan komsumsi daging, untuk saat ini komsumsi daging hanya 2 kg per orangnya.
Untuk itu perlu diadakannya pengawasan dari mulai politik dagang penjualan hingga kwalitas daging.
“Kita berharap kelangkaan daging sapi seperti yang terjadi di Jakarta beberapa waktu yang lalu, tidak terjadi disini. Kelangkaan tersebut diakibatkan oleh para spekulan yang ingin meraih untung dan merasa kecewa karena kebijakan pembatasan impor daging sapi oleh pemerintah,” ungkapnya.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pertanian Peternakan Perkebunan dan Kehutanan Kota Padang, menyampaikan, Sidak gabungan juga dilakukan untuk menjalankan standar Aman Sehat Utuh dan Halal (Asuh).
“Sidak akan rutin dilakukan dua kali dalam seminggu, dan untuk sampel daging dari sidak ini akan dibawa ke labor untuk di cek,” terangnya.
Saat ini, total impor daging sapi di Indonesia mencapai 17 persen. kemudian pada 2013, ditargetkan 13 persen. Sumbar pun didaulat pemerintah pusat berkontribusi sebesar tiga persen.
Dalam musyawarah Rencana Pembangunan Pertanian Tahun 2013, oleh Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, sasaran polulasi dan produksi pada tahun 2013, proporsi impor daging menjadi 13, 83 persen dari sebelumnya 17, 51 persen pada tahun 2012.(h/pep)

Add comment


Security code
Refresh