BANGKINANG-Tanaman kelapa sawit di areal perkebunan Tukiman dan Aswanto, di Kecamatan Tapung, dijadikan sampel oleh Dinas Perkebunan Riau untuk melakukan uji coba pupuk organik sistem injeksi di bagian batang yang dilakukan Minggu (15/7). Sebanyak 20 batang pokok kelapa sawit milik petani itu dijadikan sebagai eksprimen.
Pengakuan Tukiman, tanaman kelapa sawit yang dijadikan eksperimen itu sudah berusia 15 tahun dan minim produksi. Bahkan ada yang sama sekali tidak berbuah.
Dalam uji coba tersebut, hadir Kepala Dinas Perkebunan Riau, Zulher serta manajemen Malaysian Agro Products Bhd, yakni Latiff Ibrahim, Executive Chairman MAP dan Mohamed Jameel, Business Colsultant for Asian Regional MAP.
Uji coba pemupukan pupuk organik sistem injeksi ini merupakan kerja sama Disbun Riau dengan MAP Bhd. “Semoga hasilnya sesuai harapan dan menggembirakan. Ini diantara upaya untuk menjawab berbagai permasalahan minimnya produksi perkebunan rakyat,” ujar Zulher.
Uji coba ini juga diharapkan bisa menjawab permasalahan penggunaan bibit palsu oleh petani, sehingga menjadi cara alternatif untuk penggantian bibit palsu.
Cara pemupukan terlebih dahulu melakukan pengeboran di bagian batang, berjarak sekitar 50 cm dari tanah. Lalu, dilanjutkan dengan pemasangan pipa di lobang buatan untuk selanjutnya disuntikkan formula pupuk organik dengan cara injeksi.
Pengeboran di bagian batang pula, yang menyebabkan pilihan untuk pemupukan jenis ini hanya dilakukan kepada tanaman yang sudah tua, sehingga tidak membuat tanaman menjadi stress. (oni)
Next > |
---|