BANGKINANG-Bupati, Jefry Noer, meminta aparatur Pemerintah Kabupaten Kampar memahami maksud digelarnya Itikaf Safari Dakwah Pembangunan yang digelar setiap minggu. Hal itu sampaikan Bupati, pada arahan dihadapan peserta iktikaf di Masjid Raya AliIttihad Kuok, Jumat(26/4). Diharapkan Asisten Administrasi Umum Setda Kampar, sebagai ketua tim evaluasi agar segera mengevaluasi pelaksanaan itikaf.
”Dari pantauan yang saya lakukan, seolah-olah iktikaf Safari Dakwah pekerjaannya Bupati. Kalau tak ada Bupati, rombongan safari dakwah yang terdiri pejabat eselon, seperti anak SD jika guru kelasnya tak sehingga murid-muridnya berkeliaran," katanya.
Ini perlu dismapaikan, saat iktikaf yang tidak diikuti, pelaksanaannya hancur-hancuran dan yang tak mau ikut safari tak usah ikut. Karena kegiatan itu tidak dipaksakan. Bagi yang ikut safari tetapi merusak sistem lebih baik pulang saja dari pada menambah dosa.
Safari bukan tempat bermain-main. Bila sebuah sampan didayung 100 orang dan ternyata 100 pendayung ada dua yang tak sejalan pada hakikatnya dapat mengganggu lajunya sampan. Diharapkan agar satu arah dan satu sasaran dalam memajukan Kabupaten Kampar.
Safari Dakwah Pembangunan merupakan wujud nyata merealisasikan Program Lima Pilar Pembangunan Kabupaten Kampar dalam meningkatkan akhlak dan moral yang diawali dengan perbaikan akhlak dan moral pejabat Pemkab Kampar.
Sasaran safari selama tiga hari dua malam diharapkan seluruh pejabat dapat mengikuti salat lima waktu berjemaah tepat waktu.Dalam safari juga dilaksanakan dialog pembangunan dengan masyarakat dan menindaklanjuti aspirasi masyarakat. ”Safari dakwah juga wadah menyerap aspirasi masyarakat yang didahului dengan memperbaiki akhlak pemimpin dan patur disadari saat ini pemerintah berpacu dengan waktu yang bertujuan akhir tahun 2014 Kampar terbebas dari kemiskinan, pengangguran dan rumah-rumah kumuh," sebutnya. (dom)

Next > |
---|