Haluan Riau

Tuesday, May 21st

Last update07:53:24 PM GMT

You are here: DAERAH KEPRI-SUMUT Sistem Dua Harga BBM Sulitkan Pengusaha

Sistem Dua Harga BBM Sulitkan Pengusaha

MEDAN-Kebijakan PT Pertamina yang menerapkan sistem dua harga ternyata tidak langsung memberikan manfaat.Terbukti dari seorang pemilik Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum  di Jalan Perintis Kemerdekaan Erwan Arbie yang mengakui belum mengetahui sistem teknologi informasi, terkait rencana kenaikan harga bahan bakar minyak  subsidi jenis premium dan solar, meski Pertamina pusat telah menyampaikan sistem sudah in place di SPBU pada Jumat (26/4). “Tidak ada kami alat yang disebutkan bisa mendeteksi jenis mobil dan volume pembelian minyak oleh satu kendaran tertentu. SPBU saya masih berjalan dengan sistem yang lama,” kata Erwan, hari ini.


Lanjutnya, sistem penerapan dua harga tersebut dirasakan menyulitkan pemilik SPBU. Ditambah lagi pembelian alat tersebut dibebankan kepada pengusaha. SPBU, secara tidak langsung dipaksa menyediakan mobil tangki yang akan dipakai sebagai SPBU mobile pengangkut BBBM untuk industri ke daerah perkebunan atau pertambangan.


Itu menurutnya, cukup membebani pengusaha. Dia melanjutkan, penerapan sistem tersebut tidak akan efektif, karena biasanya masyarakat memiliki cara tersendiri untuk mengakali. Sehingga akan lebih baik bila sekalian naik atau tidak sama sekali. “Naikkan saja semua nya menjadi Rp6.500 per liter.


Senada dengan Erwan, Supervisor SPBU di Jalan Sisingamangaraja, Yudi, juga sependapat. Sampai saat ini, pihaknya belum menerima informasi apapun terkait penerapan sistem tersebut. Sosialisasi apapun terkait penerapan dua harga juga belum diterimanya.


“Kami tidak tahu bagaimana nanti pelaksanaannya (dua harga). Sistem itu juga belum diterima sa pai sekarang,” katanya.Sementara itu, External Relation Marketing Operation Region I PT Pertamina (Persero) Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) Fitri Erika mengatakan, pihaknya masih menunggu peraturan tersebut.


Jika memang diberlakukan dua harga pihaknya harus melakukan mapping SPBU mana saja yang menjual BBM dengan harga Rp4.500 per liter atau harga lain seperti rencana pemerintah. “Setelah ada informasi yang pasti baru kemudian kami lakukan sosialisasi ke SPBU dan operator untuk mengantisipasi kebijakan baru tersebut,” ujarnya. Dia melanjutkan, apapun keputusannya, Pertamina sebagai operator akan siap melaksanakan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan pemerintah.(wol/ivi)

AddThis Social Bookmark Button

Add comment


Security code
Refresh