SIAK-Selaku organisasi keagamaan, Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Siak memiliki tanggung jawab moral dalam membina para nara pidana dan tahanan di rumah tahanan Siak. Salah satunya dengan menggelar kegiatan siraman rohani yang dilakukan secara intensif.
Ketua MUI Siak, H Sofwan Saleh melalui Koordinator Program Pembinaan di Rutan Siak, Agus Mudhofar kepada Haluan Riau menyebutkan, ramainya penghuni rumah tahanan (rutan) Siak yang mencapai hampir 400 orang, merupakan lahan dakwah yang perlu digarap secara baik.
"Program kita ini, juga seiring dengan harapan Menkumham, bahwa warga pemasyarakatan di rutan juga mendapat pembinaan secara religi dan rohani. Maka peluang itu kita manfaatkan dengan pengajian rutin setiap harinya," ujar Agus Mudhofar.
Pengajian rutin diselenggarakan mulai Senin hingga Sabtu pada pukul 10.00 WIB. Sedangkan pengajian mingguan dilakukan malam hari bakda Magrib dengan pengajian agama yang disampaikan H Sofwan Saleh sendiri selaku Ketua MUI dan H Fatturrahman, yang dilaksanakan Kamis malam setiap dua minggu sekali.
Sedangkan Kamis malam minggu berikutnya dilakukan pembacaan Surat Yasin oleh warga pemasyarakatan yang dilaksankan secara massal di Masjid Rutan.
Diikuti Seluruh Warga Rutan
Kegiatan pengajian dna pembinaan keagamaan tersebut diikuti seluruh warga rutan yang beragama Islam. Tak terkecuali H Arwin AS, mantan Bupati Siak dua periode yang saat ini menjalani pidananya di rutan Siak.
Kepada Haluan Riau, Jumat (7/12), Arwin menyebutkan kegiatan pembinaan keagamaan oleh MUI sangat besar manfaatnya bagi warga rutan. Selain menambah pengetahuan dna ilmu agama, selama di rutan juga menjadikan pelaksanaannya dapat diterapkan lebih baik.
"Kita di sini juga senang, adanya kegiatan dan pembinaan bagi warga rutan. Bahkan sudah sangat banyak yang sebelumnya tidak lancar membaca Alquran selama di rutan justru makin lancar. Bahkan ada program menghafal surat-surat pendek (Juzz Amma)," ujar Arwin.
Bagi diri Arwin sendiri, menjadi penghuni rutan meski menjadi beban, namun di sisi lain merupakan hikmah terbesar. Karena baginya, menjalani hukuman di dunia atas apa yang dituduhkan, hendaknya dapat meringankan bebannya di akhirat.
"Manusia itu sudah kodratnya berdosa dan tempat salah. Anggaplah semua penghuni rutan ini orang yang salah, semoga saat keluar nanti mereka bisa lebih dekat kepada Tuhannya. Untuk itu pembinaan agama bagi warga rutan sangatlah penting. Dan kita berterimakasih kepada MUI yang rutin melaksanakannya," imbuh Arwin.(ali)
Next > |
---|