PEKANBARU-Meski Pemerintah Pusat melalui Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo, memindahkan pelaksanaan ISG ke Jakarta, namun Pemerintah Provinsi Riau, masih tetap ngotot ISG digelar di Riau. Bahkan hingga kini, Riau masih terus intens memberikan laporan persiapan ISG kepada Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menkokesra), Agung Laksono yang berasal dari Partai Golkar tersebut.
Seperti kembali dilontarkan Wakil Ketua II Panitia Daerah ISG III, Emrizal Pakis, Senin (29/4), hasil laporan dari panitia daerah ini akan dibahas di tingkat kementerian, termasuk Kemenpora."Menko Kesra sudah meminta laporan kepada kita terkait persiapan yang sudah dilakukan di tingkat daerah. Paling tidak ini menjadi penguatan dalam pertemuan di tingkat Kementerian," akunya.
Dikatakannya, sejauh ini masih tetap melakukan persiapan-persiapan, sebelum adanya keputusan resmi atau direvisinya Keputusan Presiden mengenai pemindahan tuan rumah ISG.
Ditanggung APBN Sebelumnya, Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo, memastikan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak perlu mengeluarkan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah untuk pelaksanaan Islamic Solidarity Games III. ISG rencananya akan dilangsungkan pada 22 September-1 Oktober mendatang.
Menurut mantan anggota Komisi I DPR RI tersebut, seluruh biaya penyelenggaraan ISG III di DKI Jakarta akan ditanggung oleh pemerintah pusat. Pemerintah Pusat menganggarkan Rp200 miliar untuk pelaksanaan pesta olahraga negara-negara anggota Organisasi Konferensi Islam (OKI) tersebut.
Roy menambahkan, dirinya juga sudah menjadwalkan pertemuan dengan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo untuk membahas pelaksanaan ISG III Di Jakarta. Ia akan menemui Gubernur DKI Jakarta pada hari ini, Selasa (30/4) yang sekaligus meminta izin pelaksanaan ISG di Jakarta.
Selain tidak perlu mengeluarkan dana APBD, Roy menyatakan, Pemprov DKI juga tidak perlu menyiapkan pendamping atau Liasion Officer (LO) dan penerjemah bagi negara peserta.
Menurutnya, LO dan penerjemah bisa didatangkan dari Provinsi Riau karena sebelumnya Riau telah melatih sekitar 4.000 LO dan 825 penerjemah untuk penyelenggaraan ISG.
Ia janji akan meminta langsung kepada panitia pusat ISG untuk mengikutsertakan ribuan LO dan ratusan penerjemah dari Riau itu untuk penyelenggaraan ISG di Jakarta.
Sementara itu, perubahan Keputusan Presiden Nomor 15 Tahun 2012 tentang Panitia Nasional Penyelenggaran Islamic Solidarity Games saat ini masih dalam tahap perumusan. Draf perubahan Keppres tersebut disusun oleh Menpora, Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Menteri Luar Negeri dan Menteri Dalam Negeri.
"Saat ini drafnya masih kami rumuskan," tandas Roy.Keputusan pemerintah memindahkan ISG dikarenakan adanya hambatan di dua arena pertandingan di Riau. Yaitu, stadion utama yang terlilit hutang hingga Rp200 miliar dan renovasi Venue Cabang Olahraga Renang yang belum menunjukkan perubahan signifikan. Venue renang di Riau dinilai, belum sesuai standar internasional baik dalam segi kedalaman air dan jumlah lintasan.
Status tersanga korupsi Pekan Olahraga Nasional (PON) atas Gubernur Riau juga menjadi salah satu pertimbangan pemindahan ISG III ke Jakarta.(nur/rol/mel)

Next > |
---|