PELALAWAN-Ruas jalan yang menghubungkan Desa Sungai Ara, Kecamatan Pelalawan, Kabupaten Pelalawan, kondisinya saat ini sangat memprihatinkan. Ruas jalan yang berjarak 8,5 kilometer itu selain direndam air karena badan jalan terlalu rendah, kondisinya juga sangat licin karena konstruksi jalan yang telah ditingkatkan menjadi base C itu tidak disertai dengan campuran batu yang maksimal. Masyarakat setempat sangat kesulitan untuk melewatinya. Bahkan, hasil panen sawit milik warga tidak bisa dijual ke luar daerah.
Warga setempat, Edi Imex, kepada Haluan Riau, Kamis (3/1), menyebutkan, kondisi badan jalan terendam air banjir itu telah berlangsung lebih dari tiga bulan. Hasil panen kelapa sawit warga juga tak ada nilai bahkan telah membusuk. Warga terpaksa berjalan kaki saat hendak melewati badan jalan yang laksana kubangan kerbau itu
"Ruas jalan memang telah ditingkatkan menjadi Base C. Setahu saya base C pasti ada campuran kerikilnya, tapi di badan jalan hanya ada tanah kuning saja. Selain itu, base C yang dibangun juga masih sangat rendah, Seharusnya, konsultan perencana harus menyesuaikan kondisi desa Sungai Ara ini karena kawasan ini berada di dekat bantaran sungai Kampar. Semestinya, badan jalan dibuat lebih tinggi agar sewaktu air sungai meluap tidak merendam badan jalan", beber Edi Imex, warga Sungai Ara.
Ditambahkan pedagang barang harian ini, sejak tiga bulan aktivitas warga terganggu, yang menyebabkan harga jual buah sawit warga anjlok drastis, bahkan membusuk. "Biasanya, toke-toke dari luar daerah yang datang membeli buah warga, tapi sejak kondisi jalan sangat parah itu mereka tak lagi mau mengambil buah warga, ada juga toke yang mau membeli buah warga, tapi harganya hanya Rp400 per kilonya, sangat anjlok dari harga normalnya mencapai Rp1200 per kilogram nya. Kita berharap Pemkab secepatnya memberikan solusi, jangan hanya duduk manis di belakang meja, jika satker yang bersangkutan tak mampu bekerja, ya ke laut aja", sergah Edi Imex kecewa terhadap pengerjaan Base b yang dinilai salah kaprah itu, diamini oleh warga Sungai Ara lainnya.
Next > |
---|